Paradoks Prabowo Subianto

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – “Timbul tenggelam bersama rakyat!!” Adalah ucapan Prabowo Subianto saat masa kampanye dihadapan para pendukungnya. Siapa yang tidak mengenal sosok jenderal bintang tiga ini. Track record luar biasa moncer, IQ jangan ditanyakan berapa?

Tapi sayang, sifat tegas dan lugas berjiwa patriot sosok Prabowo Subianto tenggelam dalam kubangan lumpur yang penuh kotoran. Sekarang timbul sifat mengalah, pidato yang berapi-api tentang sejengkal tanah harus dipertahankan dari caplokan negara asing.

Prabowo pernah berkata, “Becik ketitik olo ketoro! Menang tanpo ngasorake!!” Mungkin pepatah kuno ini untuk dirinya sendiri.

Jenderal ini membuat statement saat kapal perang China memasuki wilayah perairan laut Indonesia, “mereka adalah sahabat!” Padahal di sana TNI sudah siap perang dengan memberikan warning. Menteri pertahanan bernyali kucing.

Menjadi menteri pertahanan seharusnya menjaga kedaulatan NKRI, masalah pertahanan selesai. Jangan ada lagi bagian wilayah Indonesia terlepas seperti pulau Sipadan-ligitan dan Timor Leste! Seorang jenderal menjadi kacung dari seorang kacung.

Jiwa patriotisme dan nasionalisme yang dibangun dari muda telah musnah, sirna tak berbekas. “Entah apa yang merasukimu jenderal?” Gumamku.

Percuma saja membaca buku tentang sejarah dan pahlawan dunia, jika seorang Prabowo Subianto bisa tunduk dan patuh pada seorang yang baca komik Doraemon. Apakah masih punya malu? Anda melihat Poto panglima Soedirman di belakang meja kerja yang berdiri gagah dengan hormat pada merah-putih. Ya seharusnya malu, karena sudah berkhianat pada cita-cita para pendahulu Anda!

Prabowo Subianto yang sekarang bukan Prabowo yang dulu! Di mana Prabowo yang dulu mampu bebaskan sandera operasi Mapenduma di Papua. Mampu membawa Kopassus sebagai pasukan elit di segani dunia. Nyali Prabowo Subianto telah dikalahkan ketakutan.

Penulis : Sayuh

- Advertisement -

Berita Terkini