Kado Tahun Baru dari Tuhan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Tahun Baru 2020 saat ini Tuhan memberikan kado terindah bagi rakyat Indonesia seluruhnya. Entah kado ini mampu membuat orang-orang disekeliling ini bisa sadar atau tidak. Karena yang namanya kado pastilah bentuk rasa sayang dan Cinta Tuhan kepada Manusia, jika tidak bisa disebut “murka” dari Tuhan.

Kado yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia ialah Banjir yang saat ini dialami oleh sebagian daerah di Indonesia. Khususnya di Daerah Jabodetabek, banjir ini meluas ke seluruh daerah, hingga membuat warga sekitarnya berdampak pada bencana ini. Ada yang rumah sama sekali terendam habis, hingga barang-barang dirumah pun habis basah karena banjir, ada yang mati perekonomiannya, karena jika banjir yaa tentu saja tidak bisa berjualan. Ada yang mengalami kerugian akibat banjir ini, dan masih banyak lagi dampak yang dihadapi oleh rakyat yang terkena dampak.

Hingga para relawan baik dari swasta maupun pemerintah bertebaran untuk turun kelokasi demi membantu masyarakat yang berdampak bencana, banyak relawan yang ikhlash hatinya membantu baik dalam bentuk materi dan non materi. Bahkan di daerah-daerah yang tidak terkena bencana para relawan mengumpulkan dana dijalanan untuk membantu masyarakat yang berdampak bencana.

Tuhan Maha Baik, ditengah-tengah euphoria malam Tahun Baru, Tuhan masih saja mengingatkan para Manusia agar sadar, bukan esensi malam tahun baru yang gemerlap dosa yang diinginkan Tuhan, tapi muhasabah diri yang diharapkan. Tapi manusia-manusianya tak ayal seperti manusia tuli, bisu dan buta hingga Tuhan diabaikan.

Ada kalimat Tuhan dalam kitab suci al-qur’an yang bunyinya :
Allah SWT berfirman:
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. 30: 41).

Kado Tahun Baru dari Tuhan
Banjir Jabodetabek

Ternyata dari kalimat Tuhan diatas jelaslah bahwa bencana yang terjadi di bumi manusia ini diakibatkan oleh ulah manusia, secara normatif tentunya kalimat Tuhan itu bisa jadi hanya isapan jempol bagi orang-orang tak beriman, tapi dari segi fakta dan realita Tuhan Maha Benar dalam memberikan “kado” terindahnya bagi manusia.

Tuhan berkata, semua kerusakan ini dikarenakan ulah tangan manusia, bukan kemauan Tuhan. Karena dalam tataran dunia Tuhan tidak akan menurunkan bencana jika tak ada sebab dan musababnya.

Bukankah banjir dikarenakan selokan-selokan yang tak berfungsi hingga air hujan yang jatuh tak mampu diwadahi oleh parit-parit ataupun selokan-selokan? Apa penyebabnya? Tentu saja sangat simple, yaitu membuang sampah sembarangan, membuang sampah diselokan. Lihat saja sungai-sungai yang ada di jakarta dan di daerah Jabodetabek sejatinya hampir dipenuhi polusi sampah. Lalu ketika diberi bencana banjir, rakyatnya mengumpat kepada Tuhan? Atau kepada pemimpinnya? Sudahkah membuang sampah pada tempatnya?

Lalu bukankah dampak banjir dikarenakan tidak adanya pepohonan yang mampu menyerap air ketika hujan, atau karena sedikitnya hutan? Lihatlah fakta dilapangan, Jakarta dan daerah Jabodetabek dipenuhi gedung-gedung tinggi, dipenuhi perumahan dan sangat minim hutan serta pepohonan. Juga demi kepentingan perusahaan, hutan dieksploitasi, ditebang bahkan dibakar secara sengaja. Lalu, ketika banjir, Tuhan lagi yang disalahkan?

Belum lagi secara dogmatis, Tahun Baru kemarin banyak menyisakan perbuatan-perbuatan yang dibenci oleh Tuhan, ditambah dengan perilaku eksploitasi manusia maka lengkaplah sudah. Lihatlah tingkah sehari-hari manusia, terlalu banyak koruptor, mafia, pelaku seks, tempat prostitusi, dan lainnya. Semua berpusat di Jakarta dan Jabodetabek. Inipun bisa jadi faktot utama ketika Tuhan memberikan “kado” di Tahun Baru ini.

Inilah tugas kita bersama, jika ingin Tuhan tak memberikan “kado” pahit lagi, maka perbaiki pola dan tingkah laku kita, mulailah membuang sampah pada tempatnya, jangan mengeksploitasi Hutan, serta mulai berpikir untuk penghijauan dilingkungan kita. Lalu mulai selalu melakukan hal-hal positif, jangan korupsi karena “otak” anda yang koruptor itulah yang akan menyebabkan kehancuran tatanan di masyarakat, jangan mendatangi tempat-tempat prostitusi, apalagi ikut terlibat, mabuk, narkoba dan lain-lain adalah perbuatan yang mengundang murka Tuhan.

Tapi kita yang saat ini tidak diberikan “kado” bencana oleh Tuhan, mari mulai ulurkan tangan dan berbuat apapun yang bisa kita lakukan untuk saudara-saudara kita. Berhenti menghujat kepada siapapun pemimpin yang memimpin, tapi mari berkontribusi untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana. Terlepas ini adalah kesalahan elit dalam memberikan izin eksploitasi lingkungan, maka nanti elit kita kritisi. Sekarang bantu saudaramu.

Terima kasih Tuhan, atas kadoMu di Tahun Baru ini, semoga kami semua sadar. Salam.

Penulis : Januari Riki Efendi, S.Sos
(Mahasiswa Pascasarjana UINSU Jurusan Pemikiran Politik Islam dan Pegiat Literasi)

- Advertisement -

Berita Terkini