KAMMI Sumut, Desak Pemerintah Keluarkan Sikap untuk Muslim Uighur

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sumatera Utara menggelar diskusi dan doa bersama untuk Muslim Uighur yang belakangan ini mendapatkan intimidasi dan juga kekerasan oleh pemerintah Tiongkok, dan seluruh mata dunia tertuju pada sikap Tiongkok memperlakukan umat muslim Uighur sebagai kelompok minoritas di Tiongkok, Minggu (22/12/2019).

Kekerasan yang dirasakan umat minoritas muslim Uighur hari ini disinyalir disebabkan oleh Pertaruhan ideologis atau pertaruhan geografis Xinjiang yang notabene nya Xianjiang merupakan daerah perbatasan Tiongkok dengan Mongolia di sebelah timur, Rusia di utara, serta Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, Afganistan dan Kashmir di barat. Xinjiang juga mencakup sebagian besar wilayah Aksai Chin — diklaim oleh India sebagai bagian dari Negara Bagian Jammu dan Kashmir.

Dalam diskusi tersebut hadir H Hidayatullah SE, anggota DPR RI komisi IX dan Mangaraja Harahap Ketua Umum KAMMI Sumut sebagai pemantik diskusi beserta Wira Putra demisioner Presiden Mahasiswa USU sebagai pembawa acara dalam agenda tersebut.

Hidayatullah menyampaikan sebagai generasi muda juga harus bisa melihat permasalahan Uighur ini secara kompleks dan secara luas.

KAMMI Sumut, Desak Pemerintah Keluarkan Sikap untuk Muslim Uighur
H Hidayatullah SE

“Coba teman-teman mahasiswa sebagai kaum muda yang memiliki intelektualitas yang tinggi melihat secara kompleks permasalahan Uighur. Saya menduga sebenarnya permasalahan Uighur ini adalah permasalahan yang mudah bagi pemerintah Tiongkok. Permasalahan Uighur ini merupakan sebuah permasalahan yang sengaja diciptakan agar seluruh dunia melirik dan internal Tiongkok terkonsolidasikan. Dengan terkonsolidasinya internal Tiongkok membuat Tiongkok lebih percaya diri menghadapi perang dagang dengan Amerika, menghadapi pengaruh luar yang mulai menyusupi perseteruan Hongkong dengan Tiongkok. Pun demikian yang namanya tindakan yang melanggar Hak Asasi Manusia kita sangat menentang perbuatan itu,” jelasnya.

Mangaraja Harahap selaku ketua KAMMI Sumut menyampaikan sikap Tiongkok terhadap Muslim Uighur sangat tidak manusiawi dan meminta pemerintah Indonesia segera menyatakan sikap dan mendesak PBB agar segera bertindak menyelesaikan masalah yang diduga melanggar Hak Asasi Manusia ini.

“Kita tidak bisa tolerir lagi tindakan pemerintah Tiongkok terhadap muslim Uighur yang selama ini memperlakukan mereka sangat tidak manusiawi. Lakukanlah mereka sebagai manusia walaupun berbeda ideologi dan Agama dengan mayoritas penduduk Tiongkok. KAMMI Sumut mendesak pemerintah Indonesia agar mengeluarkan sikapnya dan PBB segera bertindak tegas terhadap kejadian ini,” tegasnya.

Raja melanjutkan, sebagai pemuda yang lahir dari negara yang kemerdekaannya direbut dengan perjuangan, maka sudah sepatutnya Pemuda Indonesia memiliki sikap internasionalism yaitu sikap prikemanusiaan yang harus dijunjung tinggi oleh setiap manusia yang ada dimuka bumi ini. “Menolak sikap imprealisme dan kolonialisme karena kemerdekaan ialah hak segala bangsa,” tutup raja dalam agenda diskusi tersebut. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini