Pemimpin Harus Berani Berkomunikasi

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Sebagai makhluk sosial, barang tentu bahwa komunikasi telah menjadi kebutuhan dasar manusia. Manusia bisa hidup bilamana mampu berkomunikasi dengan lingkungan antar individu maupun kelompok. Prilaku demikian dalam literatur komunikasi diintegrasikan dengan komunikasi sebagai pembentuk konsep diri. Kita bisa mengetahui bahwasanya kita laki-laki sebab orang lain kerap kali mengatakan hal begitu, kita mengetahui bahwa kita cerdas, sebab ada orang lain yang mengatakan demikian sehingga tanpa disadari konsep diri secara individu itu terbentuk.

Cerminan karakter dan wujud kita berada pada penilaian orang lain. Di sadari maupun tidak. Di sini disinggung bagaimana orang tua sebagai pendidik awal melakukan proses pembentukan konsep diri terhadap anak, ucapan yang sering dimunculkan oleh seorang ibu terhadap anak akan sangat mempengaruhi pola fikir dan karakternya. Konsep diri dalam ilmu komunikasi disebut komunikasi sebagai pembentuk konsep diri.

Refleksi fungsi komunikasi diatas mengawali gagasan ini, bagaimana pengaruh besar yang terjadi terhadap individu ketika melakukan proses komunikasi, terlebih komunikasi pemimpin. Analisis ini sejatinya tidak melenceng jauh dari fungsi komunikasi sebagai kebutuhan dasar manusia, manusia yang hidup ialah manusia yang berkomunikasi. Komunikasi menjadi pembahasan penting bagi seorang pemimpin, karena kemajuan organisasi ditentukan oleh siapa yang menahkodai. Seseorang yang sedang mengemban amanah untuk kepentingan kelompok. Disini diperjelas soal gaya komunikasi untuk kesuksesan pemimpin organisasi.

Pemimpin merupakan individu tertinggi dalam kelompok, baik yang terstruktur maupun tidak. Miftha Toha dalam bukunya prilaku organisasi (1983:225) mengatakan bahwa pemimpin adalah orang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya kemampuan mempengaruhi orang lain secara individu maupun kelompok tanpa mengindahkan bentuk alasannya.

Kemudian Robert Tanembaum mendefinisikan pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan dan bertanggungjawab supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan organisasi. Secara garis besar pemimpin dalam organisasi harus mempunyai kemampuan seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama demi tujuan organisasi yang ingin dicapai bersama.

Seni mempengaruhi tersebut mengikat terhadap komunikasi pemimpin kepada setiap bawahannya. Pola komunikasi pemimpin organisasi menjadi barometer kesuksesan organisasi yang dipimpinnya, sekaligus menjadi tolak ukur pemimpin yang sukses. Ini menjadi jawaban Mengapa dasawarsa ini banyak pemimpin yang gagal, banyak pemimpin yang belum bisa memimpin, banyak pemimpin yang belum bisa membuat organisasi lebih stabil, dan inovatif. Bila ditinjau dari ilmu komunikasi, dikarenakan mereka tidak punya gaya komunikasi (Seni Mempengaruhi). ThomasHerrel, seorang professor bidang bisnis di Stanford University, factor Yang paling sering membuat seseorang itu sukses adalah kesukaan berbicara.

Harrel mengemukakan bahwa nyatanya para pemimpin besar adalah komunikator besar, seraya Mengutip pendapat John Callen bahwa hal terpenting bagi seorang Chief Executive Officer (CEO) sesudah keahliannya ialah kemampuan berkomunikasi. Franklin Delano Roosevelt, Winston Churchill, Martin Luther King, Jr.Dan Ir.Soekarno adalah segelintir saja dari sekian banyak pemimpin besar yang juga komunikator besar.

Sebuah survey atas 1000 manajer personalia di Amerika serikat menunjukkan bahwa tiga keterampilan terpenting bagi kinerja pekerjaan menyangkut komunikasi yaitu, berbicara, mendengarkan dan menulis. Keterampilan tersebut melebihi pentingnya kecakapan teknis, pengalaman kerja, latar belakang akademik dan rekomendasi. Kemudian para pelanggan Harvard Business Review menilai kemampuan berkomunikasi sebagai terpenting agar seorang eksekutif dapat dipromosikan, lebih penting dari pada ambisi, pendidikan dan kapasitas untuk bekerja keras. Riset selama beberapa dekade secara ajeg menunjukkan bahwa kemampuan berkomunikasi itu penting bagi para manajer.

Sementara itu, penelitian selama 20 tahun yang memantau kemajuan para pemegang gelar MBA dari Stanford university menunjukkan bahwa lulusan-lulusan yang paling berhasil berbagai cirri kepribadiannya yang menandai komunikator yang baik, keinginan membujuk, minat berbicara dan bekerja dengan orang lain, dan keramahtamahan.

Akan tetapi keberhasilan profesi lain juga bergantung pada komunikasi yang efektif. Departemen kepolisian LosAngeles menyebutkan bahwa komunikasi yang buruk adalah salah satu alasan paling lazim yang menyebabkan para polisi melakukan kesalahan dalam penembakan.

Jelas, lewat komunikasi, para pemimpin harus mengemukakan pandangannya, harus mempunyai keterampilan dalam mempengaruhi individu maupun kelompok. Harus berani dan banyak berbicara depan umum sebagai bukti komunikasi yang baik. Mengapa keahlian komunikasi membantu perolehan sukses memimpin ? Jawabannya sederhana dan logis.

Pekerjaan, apalagi profesi-profesi yang menuntut tindakan berbicara seperti dosen, guru, manajer, politisi, wartawan, atau pengacara jelas menuntut keahlian berbicara, keahlian berpidato, keahlian bergaul dengan orang lain dan meyakinkan mereka, berunding dan memimpin rapat.

Banyak pemimpin perusahaan mengakui bahwa keahlian komunikasi menentukan produktivitas perusahaan. Lynn Townsend, ketika menjadi presiden Chrysler, berujar. “Komunikasi internal harus diakui sebagai alat penting manajemen yang baik. Ada kebutuhan khusus bagi setiap manajer untuk memahami bahwa komunikasi yang baik adalah cara untuk mencapai tujuan organisasi.

Komunikasi adalah cara membangun kerja tim yang lebih baik. Karena sejatinya, komunikasi selain memberikan informasi (toinformation) juga memuat instrument mempengaruhi (persuasif) terhadap lawan bicaranya, agar mempercayai pesan yang disampaikan dan mengikuti apa yang diinginkan oleh komunikator.

Kemudian ini menjadi alat bagi pemimpin selagi berada pada posisi paling atas dalam organisasi untuk perubahan prilaku sesuai kemauan pemimpin. Karena sifat kepemimpinan menentukan gerak anggotanya dan menjamin arah tujuan organisasi kepada perubahan yang lebih baik. Hal ini terbentuk oleh gaya komunikasi pemimpin sehingga kemudian kenapa komunikasi pemimpin menjadi kunci Kesuksesan pemimpin. Setiap prilaku pemimpin, peribahasa dan karakternya ialah bentuk komunikasinya terhadap bawahannya. Maka dari itu pemimpin harus berani berkomunikasi.[]

Penulis: Ahmad Ma’mun (Mahasiswa Fakultas Dakwah, Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Jember serta sebagai Kader HMI Cabang Jember.

- Advertisement -

Berita Terkini