MUDANEWS.COM, Banjar – Dalam rangka Bawaslu Saba Sakola, Bawaslu Kota Banjar, Jawa Barat, mengajak siswa-siswi SLTA sederajat diwilayah Kota Banjar, untuk melek Demokrasi.
Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh siswa-siswi yang ada di SMK Ma’arif NU Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, Sabtu, (30/11/2019).
Ketua Bawaslu Kota Banjar, Irfan Saeful Rohman, S.HI, mengatakan bahwa kegiatan ini sasarannya adalah kepada Pemilih Pemula, yakni siswa-siswi, yang duduk dibangku sekolah tingkat SLTA sederajat, yang ada diwilayah Kota Banjar.
“Bawaslu Kota Banjar, gelar kegiatan ini dengan nama Bawaslu Saba Sakola, dan hari ini kita laksanakan perdana di SMK Ma’arif NU Langensari,” ungkapnya.
Irfan, menambahkan kegiatan ini adalah kegiatan pertama yang di desain oleh Bawaslu Kota Banjar, dan Pertama di Indonesia. Bawaslu harus menyambangi ke pemilih-pemilih pemula yang ada di sekolah-sekolah.
“Bawaslu Saba Sakola, untuk menyambangi sekolah-sekolah yang ada diwilayah Kota Banjar. Dan ini merupakan salah satu upaya transformasi informasi dikalangan pemilih pemula tentang Demokrasi, dan Pemilu,” imbuhnya.
Irfan, berharap dengan kegiatan Bawaslu Saba Sakola ini, bisa menyasar seluruh potensi-potensi Pemilih Pemula. Jadi Grand desain secara umum dari Bawaslu Kota Banjar, untuk para Pemilih Pemula dengan program Saba Sakola seperti ini, Prinsipnya adalah Mengajak Pemilih Pemula Melek Demokrasi dan menjadi Pemilih Cerdas,” ucapnya.
Hal Senada diungkapkan Rudi Ilham Ginanjar, S.Pd, yang juga sebagai Anggota Bawaslu Kota Banjar, menambahkan kegiatan Bawaslu Saba Sakola ini merupakan upaya pencegahan, dan pengawasan partisipatif pada Pemilu nantinya.
Kegiatan ini merupakan upaya prepentif, agar pelanggaran bisa diminimalisir, dengan membentuk karakter Pemilih Pemula menjadi kader pengawasan, dan pemilih yang cerdas.
Sementara itu, siswa Ma’arif NU Langensari, Anam Ma’ruf (17), mengapresiasi kegiatan Bawaslu Saba Sakola, yang dilaksanakan oleh Bawaslu Kota Banjar ini.
Menurutnya, dengan adanya sosialisasi ini, pihaknya bisa lebih memahami proses demokrasi, dan sistem pelaporan jika terjadi pelanggaran, kami juga jadi tahu jika kami sudah berusia 17 Tahun namun belum mempunyai hak pilih kami bisa melaporkan ke Bawaslu.
“Adanya kegiatan ini, kami bisa lebih mengerti dengan tatacara pengawasan dalam Pemilu,” kata Anam.
Ia menambahkan, dengan kegiatan ini, dirinya dengan siswa lainnya sangat terbantu untuk menangkal hal-hal yang kurang baik, dan juga bisa melihat lebih jauh bagaimana menjadi pemilih yang cerdas untuk Pemilu berkualitas.
“Pastinya bisa lebih memahami, bagaimana menjadi pemilih cerdas, pemilih yang rasional bulan transaksional, jangan asal memilih saja, tetapi saat memilih, harus melihat lebih dalam, dan memahami tentang visi dan misi, calon pemimpin kita, dan tolak politik uang,” pungkasnya. Berita Banjar, BQ
