Untuk yang Sedang Terluka

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM

Dind,
Tidak ada yang bilang patah hati itu mudah. Menyembunyikan air mata di balik bendungan kelopak mata juga tidak mudah. Bangun pagi dengan kenyataan semua sudah berubah, itupun tidak mudah.

Aku tahu, Dind…
Tidak ada yang bisa mengembalikan retaknya hati. Tapi, memang tidak ada yang perlu melakukannya. Seiring berjalannya waktu, ia akan sembuh sendiri, meski menyisakan bekas luka yang tak mudah hilang.

Namun, jangan khawatir Dind…
Kamu berada dalam rencana-Nya..
Mungkin namanya tetap kegagalan.
Tapi sebenarnya, kita sedang berada dalam rencana terbaik Allah.

“Sejatuh ini, apanya yang terbaik, sih???
Kalian tidak mengerti apa-apa tentang ini!”

Ya, Dind.
Aku paham.
Orang lain belum mengerti. Begitupun kamu, Dind…

Coba kita pikir, apakah Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang itu sengaja menjatuhkan makhluk-Nya agar menderita?
Tentu tidak kan, Dinda??!!

Allah tidak mematahkan hatimu agar kamu jatuh, tapi justru agar naik lagi.
Mungkin kitalah yang menyiksa diri sendiri.
Membiarkan sakitnya menggigit-gigit dan belum mau melakukan refleksi atas apa yang telah terjadi. Padahal untuk menjadi bahagia pun adalah kuasa dan kendali kita sendiri.

Taruh dulu HP-nya, Dind…
Ambil nafas dalam-dalam dan renungkanlah.

Begini Dind,
Banyak orang pernah menolong orang lain justru ketika dia sedang hancur.

Katakanlah saat ini aku sendiripun sedang terluka.
Namun, ketika aku menolongmu yang tertimpa masalah, sama halnya aku menyembuhkan lukaku sendiri.

Aku jadi tahu rasanya sakit hati dan kesusahan. Dengan begitu aku akan lupa dengan luka dan sakitku sendiri.

Sssssst.. Akan ada banyak kejadian ‘ajaib’ ketika kita menyembuhkan diri dari rasa sakit atas patah hati ini lo, Dind.

“Lo, kamu lagi patah hati juga ya?”

Wes, jangan mengalihkan perhatian, Dind.

Allah akan tunjukkan ‘Mengapa Bukan Dia’.
Saat Allah mematahkan hatimu, rencana-Nya akan menggiringmu menemukan jawaban, mengapa bukan ‘dia’.

“Lalu, Mengapa bertemu kalau akhirnya dipisahkan?”

Begini, Dind…
Allah akan tunjukkan, ‘kenapa bukan dia??

‘Oh ternyata dia tidak seperti apa yang kau pikirkan’, atau karena kamu akan dipertemukan dengan sebaik-baiknya orang yang menerima, memahami dan setia menemani hingga kita tua nantinya. Orang itu bernama ‘jodoh’.

Lalu, ketika Allah mematahkan hatimu, mungkin kamu merasa gagal, hampa, terpuruk dan luluh lantak.

Tapi, ketahuilah akan ada masa di mana kamu bertemu dengan teman dan sahabat.
Mereka yang tahu bagaimana kamu dan mendengarkan cerita jatuh bangun yang sudah kita lalui untuk berdamai dengan keadaan ini.
Mereka akan mengatakan, ‘Kamu tidak gagal dan kamu tidak sendiri, Sabahatku’

Ya, mereka benar Kang.
Mungkin hatimu patah, hubunganmu hancur, dan hidupmu sempat berantakan.

Tapi, hey…
Tunggu dulu.
Kamu masih hidup dan kamu harus melanjutkannya.
Sambil menolong orang lain, sambil menyibukkan diri, tanpa terasa, kamu sudah menjejakkan kaki ke anak-anak tangga yang lebih tinggi, menjadi orang yang lebih kuat, dewasa dan bijaksana.

Yuk, sambil dimakan jagungnya…

Dinda, Tidak selamanya kita akan nelangsa (terpuruk).
Ada kalanya kita tiba-tiba teringat sakitnya hingga tersenyum kecut atau bahkan sampai susah rasanya menelan makanan.

Tapi, akan ada kado-kado kecil dari semesta ini.
Entah lewat datangnya sahabat-sahabat kita, teman-teman baru, hidup yang pelan-pelan menemukan titik cerahnya, tempat baru…

Ngono lho prosesnya, Dinda…

Allah mengerti kamu berusaha bangkit, maka kamupun dibantu untuk lahir kembali menjadi seseorang yang lebih baik.

Nggak percaya???
Tanyakan aja pada yang pernah mengalaminya.

Pada akhirnya nanti, Dinda…
Suatu saat kamu akan berterima kasih pada kegagalan, juga pada sang mantan.

Kalau bukan karena mereka, kamu tidak akan mendapatkan sebuah pelajaran berharga dalam hidupmu.

Yah, meski sempat tercampakkan, sempat dikhianati, bahkan sempat terinjak-injak, dari situlah kamu belajar menghargai dirimu sendiri.

Di situ pula kamu mengerti arti kesetiaan dan akhirnya, kita akan berterima kasih pada sang mantan. Kamu juga akan menyadari bahwa rejeki dan jodoh sudah ada yang mengatur.

Kisahmu mungkin sesedih itu, Dind…
Tapi Allah tidak memberikan cobaan tanpa tambahan kekuatan.

Nah dari situ, siapa yang datang dan pergi, serta apa yang terjadi dalam hidupmu, semua juga dirancang oleh-Nya untukmu.

Semua orang berhak bahagia, meski kesedihan pernah begitu kejam menerpa. Ini hanya cara pandang yang lain, tentang kenapa Allah mematahkan hatimu, Dinda…

Kalau tidak saat ini, mungkin suatu hari kita baru bisa benar-benar mengerti…

Rencana-Nya tetap yang terbaik, dengan seluruh suka dan duka yang menyertainya.

Kita lanjut besok lagi ya, Dinda…
Sepertinya jagung bakar sudah habis dan mengajak kita menutup hari dengan secangkir kopi pahit.

Oleh : Hindun Shalihah

- Advertisement -

Berita Terkini