Langkat Dulu, Beda dengan Sekarang

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Langkat – Dulunya Langkat dikenal dengan “kota pendidikan dan keislaman”. Kini Langkat sudah jauh dengan nilai-nilai keislaman. Pasalnya Langkat diera sekarang semakin jauh dari tradisi dan semangat “pendidikan dan keislaman” hal ini terjadi karena pengaruh derasnya arus globalisasi modern yang diadopsi warga langkat sekitarnya. Maraknya warung internet yang salah digunakan dan ramainya lokasi prostitusi menjadi suatu bukti nyata rusaknya moral generasi penerus di langkat.

Hal itu disampaikan Koordinator RAM (Rumah Aspirasi Masyarakat) Kabupaten Langkat, Aidil Fitri di kantornya, Stabat, Rabu (20/8/2019) .

Dijelaskannya, berdasarkan data statistik yang diperoleh, terdapat beberapa titik lokasi prostitusi beberapa kecamatan di Kabupaten Langkat. Dan tentu ini menjadi ancaman serius langkat kedepan nantinya. Maraknya praktek perjudian, dan peredaran narkoba juga tidak terlepas dari lemahnya kinerja aparat penegak hukum di langkat.

“Selagi masih marak tempat-tempat maksiat, sulit memperjuangkan sebutan mulia untuk Langkat,” kata Aidil.

Pemkab Langkat kata Aidil harus memvisualisasikan hal itu kedalam bentuk program terbuka yang dapat diakses dan dijangkau semua kelas social masyarakat. “Kalau perlu Pemkab membuat Desa binaan sebagai contoh dan miniatur perwujudan kota pendidikan dan keislaman dalam skala kecil,” ujar Aidil.

Pemkab langkat sambung Aidil, harus menjadi institusi formal yang bertanggungjawab atas perkembangan sosial, budaya, politik masyarakat dan harus menjalankan tugas secara baik dan benar.

Jangan malah sebaliknya, menghilangkan nilai-nilai pendidikan dan keislaman dengan menghilangkan fungsi Islamic centre dan belum adanya Universitas Islam sebagai sarana sentral diskusi dan kajian islam secara komprehensif dan mendalam di Langkat.

Disisi lain, pemimpin Langkat juga diminta untuk serius dalam menjalankan tugas secara baik, sehingga dapat menjadi tauladan bagi masyarakat Langkat.

Sehingga dengan demikian, julukan “Kota pendidikan dan Keislaman” itu bukan sekedar slogan saja yang masih bersifat abstrak. Tapi sebaiknya terarah dan Pemkab serta intitusi yang bernuansa religiutas punya peran strategis dalam proses mewujudkannya dan hal ini akan selaras dengan salah satu visi Bupati Langkat yakni Menjadikan Langkat yang maju, sejahtera dan religius,” jelas Aidil. Berita Langkat, Ar

- Advertisement -

Berita Terkini