Hijab di Indonesia, KOHATI: Penolakan oleh Gayatri Muthari Tidak Berdasar

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Korps HMI Wati (Kohati) Badan Koordinasi Sumatera Utara menyesalkan desakan Gayatri Muthari untuk menolak proses hijabisasi di Indonesia.

Romaito Hasibuan Ketua Umum Kohati Sumut saat diwawancarai melalui telepon seluler, Senin  (8/7/2019) menyatakan dengan tegas bahwa semakin banyaknya wanita yang mengenakan hijab di Indonesia saat ini merupakan kesadaran akan kewajiban menggunakan hijab sebagai wanita yang memeluk agam Islam, dan penolakan hijabisasi di Indonesia oleh Gayatri tidak mendasar.

Gayatri yang melalui akun Facebooknya mendesak K.H Ma’ruf Amin selaku wakil presiden terpilih untuk segera menghentikan hijabisasi. Romaito menilai sebagai hal yang berlebihan dan egois. Penggunaan konsep Islam Nusantara yang dibawa Nahdatul Ulama sebagai delik menolak hijabisasi menurut Roma juga merupakan hal yang sangat keliru, menurutnya perintah menggunakan hijab bagi wanita muslim ada di dalam Alquran dan sifatnya mutlak.

“Tulisan Gayatri Muthari soal desakan penolakan hijabisasi saya fikir sangat aneh, kita tentu menyesalkan itu keluar dan menjadi konsumsi publik walaupun melalui sosial media. Perintah penggunaan Hijab itu jelas ada di dalam Alquran surah Al Ahzab ayat 59, maka tidak bisa ditawar lagi. Apalagi dalil yang digunakan itu konsep Islam Nusantara dan membawa nama Kiyai Ma’ruf Amin sebagai ulama NU, ini adalah hal yang aneh, tidak mendasar dan sangat keliru. Kalau bicara tentang temen temen non muslim, temen-temen saya juga banyak yang non muslim, mereka bahkan mendukung saya untuk terus berhijab, inilah bentuk toleransi yang sebenarnya,” ucap Roma.

Lebih lanjut Roma mempersilahkan Gayatri untuk tidak sepaham dengan penggunaan hijab ataupun maraknya wanita menggunakan hijab saat ini, namun Roma menentang jika Gayatri mempolitisir isu hijab ini kearah kontestasi politik yang baru saja terjadi.

“Hijab ini jangan di politisasi ke persoalan dukungan di kontestasi kemarin, siapapun Presiden yang terpilih adalah pemimpin semua kelompok di Indonesia, bukan kelompok pendukungnya saja. Hijab itu bukan orang arab saja yang pakai, muslimah di seluruh dunia juga memakai hijab. Kalau mbak Gayatri tidak sepaham dengan penggunaan hijab ya silahkan saja, tapi jangan marah kalau wanita Indonesia saat ini semakin banyak menggunakan hijab,” lanjut Roma.

Terakhir Roma mengajak seluruh muslimah di Indonesia untuk menentang gagasan yang dibangun Gayatri dengan mengajak orang lebih banyak untuk menggunakan Hijab.

“Saya fikir ini menjadi penyemangat untuk para muslimah di Indonesia untuk menggunakan hijab, semoga dengan adanya pertentangan begini para Muslimah di luar sana yang belum menggunakan hijab terketuk hatinya untuk segera berhijab, sehingga arus hijabisasi seperti yang diistilahkan mbak Gayatri itu semakin nyata di Indonesia,” tutup Roma. Berita Medan, Fansury 

 

- Advertisement -

Berita Terkini