Nilai-Nilai Ketakwaan Ramadan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Alhamdulillah kita telah melaksanakan kewajiban puasa sebulan penuh, yang lengkap dengan nilai-nilai ibadah lainnya, mulai dari terawih, sedekah, tadarrus Alquran, berzakat fitrah, meraih lailatul qadr, majelis ilmu, i’tikaf, dzikir, tafakkur, tasyakkur, dan masih banyak lainnya. Semua itu sudah kita lalui, semoga kita meraih fitrah (kembali berbuka, dan kembali suci) jasmani dan rohani. Karena itu Allah perintahkan menyempurnakan Ramadan dgn bertakbir, mengagungkan Allah swt.

… Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS 2: 184)

«اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ , لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ , اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ»

Meraih fitrah secara raga jasmani tidak kalah dari fitrah spritual ibadah puasa. Secara raga, puasa membersihkan segala macam penyakit tubuh, badan menjadi sehat dan bugar, tubuh seperti di charge ulang. Mulut-gigi bersih karena lebih sering disiwak daripada mengunyah makanan, badan menjadi bugar karena lebih banyak gerak ibadah daripada tidurnya, perut lebih sehat karena banyak istirahat dalam mencerna makanan, pikiran dan hati lebih tajam dan peka karena banyak sujud, zikir dan tadarrus Alquran. Intinya puasa secara raga lebih efektif untuk kesehatan tubuh daripada olahraga manapun.

Sedangkan secara spritual, sebagiamana disebut dalam hadis, puasa mampu menyempitkan setan yang masuk melalui peredaran darah, menjadi junnah (benteng) syahwat, membuat jiwa harum disisi Allah, membuka pintu surga Rayyan, dan menjadi amalan istimewa bagi Allah untuk membalasnya, karena puasa itu hanya untuk Allah. Intinya puasa lebih efektif untuk kesehatan jiwa daripada meditasi, yoga, bersemedi, dan olahjiwa manapun.

Semoga Allah melanggengkan amalan-amalan yang sudah kita lakukan di Ramadan sampai berjumpa Ramadan berikutnya. Semoga Allah panjangkan usia kita menjemput hari fitri, hari raya yang sebenarnya, yaitu hari-hari Ramadan. Menjadikan hari-hari kita seperti suasana Ramadan.

Bersambung ke Bagian 2 …

Penulis adalah Faisal Amri Al-Azhari, M.Ag

Jumat yang berkah.
P. Berandan, 3 Syawal 1440 / 7 Juni 2019

 

- Advertisement -

Berita Terkini