Puasa Asyura, Relawan Jokowi Buka Puasa Bersama Anak Yatim

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Bulan Muharam 1440 Hijriah dimanfaatkan sejumlah elemen pendukung calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) – KH Ma’ruf Amin berbuka puasa Asyura bersama anak yatim di Sekretariat Bersama (Sekber) Relawan Jokowi Sumatera Utara (Sumut) Jalan Mongonsidi Medan, Kamis (20/9/2018) malam.

Ketua Umum Sekber Relawan Jokowi Sumut, Tengku Erry Nuradi dalam kesempatan itu menyebutkan, puasa Asyura dilaksanakan setiap 10 Muharam. ‘’Puasa Asyura di bulan Muharam ini istimewa, karena Allah SWT mengharamkan peperangan dan konflik di bulan mulia yang ini,’’ ucap Tengku Erry saat buka puasa.

Oleh karena itu, Tengku Erry menyebutkan, berbagi rezeki dengan anak-anak yatim sangat mulia sebab Hari Asyura ini merupakan hari rayanya anak yatim. ‘’Perbanyak ibadah. Mari kita doakan Sumatera Utara dan Indonesia umumnya tetap kondusif, aman dan damai. Jangan mau di pecah belah dengan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Jaga persatuan dan kesatuan, terutama menghadapi Pilpres dan Pileg di tahun politik ini,’’ pesan Tengku Erry.

Sementara, Ustaz Sampan dalam tausiyahnya mengajak umat dan rakyat Indonesia meneladani sifat Nabi Muhammad SAW dalam berinteraksi sosial.” Teladani lah sifat – sifat Nabi Muhammad SAW yang penuh damai dalam berinteraksi social,’’ sebut Ustaz Sampan.

Terkait Asyura , kata Ustaz Sampan, bulan Muharam merupakan bulan yang penuh kemuliaan. Bulan ini termasuk dalam empat bulan haram selain Rajab, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah.

Pada bulan ini, terdapat satu hari yang sangat istimewa yaitu Asyura.” Dan pada hari Asyura, sangat dianjurkan bagi umat Muslim untuk berpuasa. Dan saya bangga relawan Jokowi – Ma’ruf Amin mengingat Asyura. Ini tanda – tanda baik kalau mengingat Asyura,’’ tuturnya.

Ustaz Sampan juga mengingatkan anak – anak yatim agar semangat belajar untuk meraih cita – cita.” Bekali ilmu dunia akhirat. Ilmu tanpa akal sehat akan membawa seseorang jadi menyukai kekerasan. Para teroris itu berilmu. Tapi akal sehatnya hilang,” sebutnya. Berita Medan, MN

- Advertisement -

Berita Terkini