Menjadi Remaja yang Berkualitas

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Menjadi remaja yang berkualitas, tentunya itu menjadi cita-cita banyak orang. Apalagi orangtua kita, mereka pasti sangat menginginkan kita supaya menjadi orang yang berkualitas. Maka dari itu, orangtua kita pun menyekolahkan kita supaya menjadi orang yang berpendidikan dan bahkan orangtua kita menginginkan anaknya lebih dari dirinya. Mari kita tanyakan pada mereka, apakah yang saya katakan lewat tulisan ringan ini betul atau tidak.

Saya yakin sekali, teman-teman mempunyai segudang prestasi. Ada yang prestasinya di bidang olahraga, musik, juara kelas atau prestasi membanggakan lainnya. Jikalau ada di antara teman-teman yang merasa tidak memiliki prestasi, saya katakan Anda salah. Anda punya bakat dalam hal tertentu. Mungkin Anda belum menunjukkannya. Jangan sedih, jangan takut, Anda harus percaya diri untuk menunjukkannya, asal itu dalam hal kebaikan.

Saya yakin Anda semua cantik, manis dan tampan. Tidak ada yang jelek atau buruk rupa. Ingat itu, ‘tidak ada yang jelek’. Kalau Anda merasa jelek, maka Anda yang membuat diri Anda jelek. Tuhan tidak pernah salah menciptakan hambanya. Kita, yang menjadi hamba yang sering membuat klas jelek dan klas cantik atau tampan. Dia menciptakan sebaik-baiknya bentuk dan berbeda-beda bentuk. Jangan terpengaruh dengan artis-artis yang di film, sampai-sampai meniru gaya dan rupanya. Sampai matahari terbit dari arah Barat, rupa Anda tidak akan persis sama dengan mereka.

Anda semua adalah orang-orang cerdas dan pintar. Tidak ada manusia di dunia ini yang bodoh. Kita terlahir dalam keadaan sama, sama-sama tidak mengetahui apa-apa. Sangat susah saat ini manusia ada seperti nabi Adam. Sangat susah kita dapatkan seperti nabi Isya, yang dilahirkan langsung bisa berbicara. Jadi, jangan sekali-kali Anda katakan bahwa Anda bodoh.

Sekarang posisi Anda sedang duduk di kursi belajar, belum di kursi pejabat. Pertanyaannya, apa yang Anda lakukan? Tentunya Anda sedang menimba ilmu pengetahuan. Tujuan pada dasarnya adalah supaya menjadi manusia yang pandai membaca, menulis dan berhitung. Tapi jangan lupa, Anda mempunyai akal pikiran dan hati. Kedua-duanya jangan Anda matikan, berarti samalah Anda dengan yang sering melompot-lompat di pohon.

Kembali kepada cita-cita di awal tadi, menjadi remaja yang berkualitas. Saya yakin sekali dengan kualitas fisik Anda sekarang ini, semuanya sempurna sesuai dengan jenisnya. Semuanya cantik, manis dan tampan sesuai dengan jenisnya. Tidak mungkin laki-laki cantik tooh. Dan tidak mungkin perempuan tampan. Anda pasti bisa menempatkannya. Dan Anda juga semuanya cerdas dan pintar, walau berbeda-beda kelebihannya. Tidak mungkin ahli dalam ilmu hitung hebat dalam berpuisi, walaupun ada tapi itu tidak kebanyakan. Di antara Anda dan teman-teman Anda mempunyai kelebihan masing-masing. Sebagai ciptaan Allah Swt. Tuhan yang Maha Pencipta, kita harus mensyukurinya.

Cukupkah dengan kualitas itu semua? Saya pikir itu belum cukap teman-teman. Kita harus mempunyai kualitas yang lain. Kualitas diri yang tidak hanya bermanfaat untuk kita saja, akan tetapi bermanfaat untuk orang banyak. Kualitas diri yang bermanfaat untuk di dunia dan akhirat. Yaitu kualitas tauhid, yakni benar-benar percaya kepada Allah SWT.

Dengan kualitas keimanan itu, kita akan menjadi manusia yang terarah di dunia ini dan selamat di akhirat kelak. Karena Tuhan menciptakan kita mempunyai tujuan yang jelas. Maka dari itu kita harus patuh dan taat kepada perintah-Nya. Kalau tidak taat dan patuh pada perintah juga larangan-Nya, kita akan tersesat dalam golongan setan.

Remaja yang memiliki kualitas akhlak yang baik akan menjadikan ia dicintai oleh orang banyak dan membanggakan bagi orangtua kita. Misalnya, anak yang sholeh atau sholeha yang selalu mendo’akan orangtuanya. Do’a anak yang sholeh ataupun sholeha itu dapat membantu orangtuanya apabila sudah meninggalkan kita lebih dahulu di dunia. Dengan perilaku yang baik sesama teman, kepada guru kita dan kepada orang lain, akan mendatangkan kenyamanan dalam hidup. Jadi tunggu apalagi, mari berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan (Fastabiqul khairat) dan meninggalkan perilaku yang tidak baik (bathil) dengan memperbanyak amal-amal baik dan yang benar (haq).

Mari menjadi remaja yang berkualitas supaya dicintai oleh ayah-ibu kita, seluruh keluarga kita, teman-teman kita, guru-guru kita dan orang lain. Dan supaya juga dicintai oleh Tuhan kita yang telah menciptakan kita. Tingkatkan niat belajar, tingkatkan perestaimu dan tingkatkan kualitas iman kita dengan rajin beribadah dan berprilaku baiklah hingga tiada. Opini Sumut, Ibnu Arsib

Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Hukum UISU dan Kader HMI Cabang Medan.

- Advertisement -

Berita Terkini