Tuah Zaman Tuan Guru Besilam

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM,  Berita Langkat – SUMUT. Masyarakat Sumatera Utara khususnya Langkat adalah salah satu masyarakat yang paling beruntung. Kenapa penulis mengatakan begitu?? karena salah satu Wali Allah yang agung pernah tinggal dan wafat di Wilayah Langkat. Itu dikarenakan banyak Wali Allah yang tidak dimakamkan di daerah asal mereka, misalnya Syekh Abdus Shomad Alpalimbani, Wali Allah asal Palembang, wafat dan dimakamkan di Pattani Thailand Selatan, bukan di Palembang. Begitu juga dengan Wali Allah yang lain. Bagaimana anak keturunan kita ingin mengetahui bahwa di daerah kita pernah hidup seorang Wali Allah kecuali dengan adanya makam mereka.

Selain itu Wali Allah yang pernah tinggal dan dimakamkan di wilayah Langkat adalah Syekh Abdul Wahhab Rokan Alkholidi An Naqsyabandiy terkenal ke seluruh penjuru negeri. Syekh Abdul Wahhab Rokan Alkholidi An Naqsyabandiy oleh masyarakat masyhur dikenal dengan nama Tuan Guru Besilam, seorang ulama yang sangat dihormati oleh masyarakat Langkat. Walaupun lahir di Rokan, Provinsi Riau, namun Tuan Guru Besilam wafat dan dimakamkan di Kampung Besilam, Padang Tualang Langkat, bukan di Rokan. Inilah alasan mengapa penulis mengatakan Langkat adalah daerah yang bertuah. Tuan Guru Besilam merupakan Wali Allah yang lahir di Rokan, Riau pada 10 Rabiulakhir 1242 H/11 November 1826 M) dan wafat di Babussalam, Langkat, pada hari Jumaat, 21 Jamadilawal 1345 H/26 Desember 1926 M.

Beliau adalah mursyid dan penyebar ajaran tasawuf Thariqah Naqsyabandiyah untuk wilayah Asia tenggara. Di desa Babussalam Kecamatan Padang Tualang ada persulukan Thariqat Naqsyabandiyah. Ini merupakan persulukan tertua di Sumatera Utara. Tempat persulukan dan pengkaderan Thariqat Naqsyabandiyah ini dibangun oleh Syekh Abdul Wahhab Rokan Alkholidi An Naqsyabandiy, Tuan Guru Besilam yang pertama dan merupakan salah satu objek wisata religi yang ada di Langkat. Namun literatur mengenai Tuan Guru Besilam sangat sedikit. Buku-buku tentang sejarah penyebaran thariqat-thariqat di Indonesia juga tak menyebut nama Syekh Abdul Wahhab Rokan.

Setiap tahun diadakan acara Haul yaitu peringatan wafatnya Tuan Guru Besilam yang kharismatik ini antara bulan Mei dan April. Sifat Tawadhu’ dan keshalihan beliau menjadikan daerah Besilam Babussalam termasuk daerah yang tak mampu dikuasai oleh penjajah Belanda dan Jepang. Kedekatannya kepada Allah jugalah yang menyebabkan Langkat menjadi salah satu daerah yang sangat makmur di Negeri ini. Acara Haul beliau ini menjadi sumber pendapatan ekonomi masyarakat di sekitar Makam Tuan Guru itu. Orang Langkat biasanya membuka bazar yang didalamnya berbagai barang dagangan diperjualbelikan.

Tuan guru Besilam sangat mencintai Qur’an dan terus berzikir pagi dan petang. Ajakannya terus mendekatkan diri kepada Allah dan bertaubat mengundang simpati orang dari berbagai provinsi dan negara jiran. Pada acara Haul di Besilam banyak tamu luar negeri yang datang, seperti dari Malaysia, Brunei dan Singapura. Dari provinsi lain seperti dari riau, sumatera barat dan berbagai belahan dunia ini datang mengenang dan mendoakan serta mengharapkan keberkahan dari Wali Allah yang karamah ini.

Selain berziarah, biasanya untuk memperoleh keberkahan, masyarakat Langkat maupun di luar Langkat memajang orang-orang yang berziarah ke makam beliau. Saat ini zuriat keturunan Beliau banyak menetap di kampung Babusalam Langkat. Banyak keturunan beliau yang menjadi ulama dan tokoh masyarakat Setelah Syekh Abdul Wahhab Rokan Alkholidi An Naqsyabandiy, Tuan Guru Besilam yang pertama ini wafat, maka kepemimpinan Thariqat Naqsyabandiyah dipimpin oleh keturunan beliau. Makanya sampai sekarang masyarakat Langkat masih memiliki Tuan Guru yang merupakan keturunan dari Syekh Abdul Wahhab Rokan Alkholidi An Naqsyabandiy dan menghormati mereka. Menurut penulis Tuan Guru Besilam adalah simbol keagamaan masyarakat Langkat.

Namun kemerosotan dan kemelaratan sebagian besar pejabat dan rakyat Sumatera Utara saat ini mungkin karena mereka lupa bahwa di daerah mereka ada Wali Allah. Mereka lupa mengamalkan wasiat-wasiat agama yang ditinggalkan oleh Tuan Guru Besilam atau mungkin tak tahu. Kekurangajaran mereka menjadikan mereka tidak segan untuk melakukan korupsi yang menyengsarakan rakyat. Sikap sombong, angkuh dan foya-foya menghiasi kehidupan sebagian masyarakat. Sikap tak peduli kepada sesama menjadi kebiasaan hidup. Padahal Tuan Guru Besilam dahulu adalah simbol perlawanan rakyat lemah terhadap para penjajah yang zalim.

Untuk itu mari bersama-sama kita mengenang dan melanjutkan perjuangan dakwah sosial Tuan Guru Besilam seraya datang berziarah ke kubur beliau. Kenalkan anak keturunan kita tentang beliau dan amalkan wasiat-wasiatnya. Dengan itu mudah-mudahan Langkat menjadi makmur seperti dahulu. Semoga kita semua selalu mendapat keberkahan Wali Allah Syekh Abdul Wahhab Rokan Alkholidi An Naqsyabandiy. Amiin. MN/Aulia Rahman

Penulis Adalah mahasiswa asal Langkat jurusan Pendidikan Bahasa Arab Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur.

- Advertisement -

Berita Terkini