Monumen Raja Sisingamangaraja XII, Sebagai Salah Satu Ikon Kota Medan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Dian Rahmad

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Salah satu pahlawan nasional yang dikenal berasal dari Sumatera Utara adalah Raja Sisingamangaraja XII. Pejuang yang diangkat pemerintah sebagai pahlawan nasional pada 9 november 1961 ini sangat terkenal namanya di seantero Indonesia. Bahkan namanya sering dimasukkan dalam kurikulum pendidikan ilmu pengetahuan sosial pada sekolah-sekolah.

Di medan sendiri sebagai tanda bahwa Indonesia sangat menghargai jasanya, terdapat monumen Raja Sisingamangaraja XII ini sebagai salah satu ikon Kota Medan. Selain monumen banyak juga warga Sumatera Utara yang sangat menghormati beliau dengan membangun perguruan tinggi dan sebagai nama jalan yang menggunakan nama Jalan Sisingamangaraja.

Monumen yang juga terletak di Jalan Sisingamangaraja Medan ini tepatnya di samping Plaza Ramayana Teladan, saat ini tampaknya tidak banyak orang yang mengetahui bahwa monumen ini adalah salah satu ikon Kota Medan. Bahkan warga Medan sendiri lebih mengenal menara air PDAM Tirta Nadi, rumah Tjong A Fie, Jalan Kesawan dan Jembatan Gantung Lapangan merdeka sebagai ikon Kota Medan. Di dalam monumen yang dibangun pada tahun 1979 ini terdapat berupa patung Raja Sisingamngara XII yang sedang menaiki kuda, yang dikenal sebagai tokoh anti penindasan dan perbudakan, serta rumah adat batak yang semakin membuat monumen itu bernilai adat istiadat batak.

Beberapa warga yang diwawancari banyak berharap kalau monumen ini lebih ditonjolkan sebagai ikon Kota Medan.

“Raja Sisingamangaraja XII asli pahlawan sumatera utara, Ibu Kota Sumut Medan, kan kebih bagus kalau ikon kota kita ini pahlawan nasional yang asli sebagai putra daerah” ujar Panjaitan.

Panjaitan juga berharap semua kalangan di Kota Medan sama-sama melestarikan monumen Raja Sisingangamngaraja XII ini sebagai Ikon Kota Medan.

“Ayok lah sama-sama, apalagi yang muda-muda, mahasiswa khususnya, ini lah yang dijadikan ikon, kalian lihatlah kalau jadi ikon nomor 1 monumen ini, gak berani orang jualan di sekitarnya, buat jelek aja banyak tenda tenda,” demikian Simanjuntak.

- Advertisement -

Berita Terkini