Laporan: Putra
MUDANews.com, Medan (Sumut) – Pameran sejarah surat kabar di Medan, yang dilaksanakan di Gedung Juang 45, di Jalan Pemuda, pada Kamis (9/2), digelar dalam menyambut Hari Pers Nasional 2017 di Medan.
Dalam kesempatannya Ketua Pusat Studi Sejarah dan Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan (Pussis – Unimed) Ichwan Azhari mengatakan sejarah pers di Kota Medan berawal sejak Belanda masuk ke Medan. Awalnya pengusaha Belanda yang masuk ke Medan membutuhkan koran sebagai bacaan setelah bangun pagi.
“Jadi mereka membuka surat kabar, mereka (Belanda) membeli mesin cetak. Jadi orang Indonesia meniru. Kalau elit itu membaca koran. Makanya mulai bermunculan surat kabar di Medan bersamaan dengan surat kabar Belanda,” katanya.
Sejarah itu berawal di tahun 1885. Selanjutnya, surat kabar Medan mulai mencetak surat kabar sendiri. Meskipun masih menggunakan mesin yang dipakai Belanda.
“Lama kelamaan ada seorang pengusaha dari Sarikat Tapanuli membeli sendiri mesin cetak,” katanya.
Surat kabar yang cukup terkenal dalam sejarah pers di Kota Medan adalah Benih Merdeka. Surat kabar ini mulai terbit tahun 1916 – 1920. Surat kabar ini menceritakan segala gejolak perjuangan merebut kemerdekaan.
Pameran yang digelar hari ini adalah pameran yang kedua. Tahun sebelumnya, tepat di tanggal yang sama, Pussis Unimed juga pernah menggelar pameran sejarah pers di Kota Medan.
Barang-barang yang dipamerkan hari ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Mulai dari surat kabar, mesin tik, kamera dan telepon yang digunakan jurnalis tempo dulu untuk menulis berita.
Namun, Ichwan tidak membawa semua literatur surat kabarnya. Melihat kondisi surat kabar itu sudah rapuh.
Dia berharap, pemerintah bisa membantu mereka untuk mengawetkan surat kabar itu agar tak termakan usia. Karena bagi Ichwan, pers punya peran penting dalam merebut kemerdekaan Indonesia.[jo]
