Siasati Stres Anda

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Oleh: Muhammad Taufiq Lubis

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Menghindar dari kenyataan  yang bisa menimbulkan stres boleh dikatakan mustahil. Yang paling mungkin adalah mengelola stres itu agar tidak merugikan, dan justru dapat memacu semangat. Sedikit banyaknya mungkin bisa membantu anda.

Bagaimana kalau tiba-tiba anda mengalami masalah, misalnya terkena PHK, dililit hutang miliaran rupiah, putus cinta, atau bahkan dihadapkan pada persoalan berat lainnya? Tergantung bagaimana anda bereaksi atau merespon kenyataan peristiwa yang merupakan tekanan (pressure) terhadap diri anda itu. Bingung, frustasi, cemas, panik, atau lainnya.

Bagaimana anda bereaksi, itulah stres. Menurut para psikolog , reaksi positif terhadap tekanan itu disebut eustress, sedangkan reaksi negatifnya dikenal dengan distress. Kita tidak bisa melenyapkan tekanan itu, tapi kita bisa mengelola stres.

Eustress mempunyai ciri mampu menggugah semangat kerja dan bersifat mendorong. Sementara distress bersifat merusak dan merugikan kesehatan diri sendiri.

Tergantung  Cara Pandang

Stephen P. Robbins dari universitas San Diego dalam buku Organizational Behavior, mengganggap stres sebagai kondisi ketika seseorang dihadapkan sekaligus pada dua hal yaitu kesempatan dan tantangan guna meraih apa yang diharapkan.

Oleh karena itu stres tidak bisa dikatakan berpengaruh baik atau buruk. Elmer Greene, yang melakukan riset soal stres mengatakan, pengaruh stres tidak ditentukan  oleh stres itu sendiri, tetapi cara pandang kita menanggapinya.

Stres yang positif dapat mendorong orang lebih tanggap dan bersemangat. Tapi bila stres berdampak negatif akan menimbulkan ketidakpercayaan, penolakan, ketakutan, dan depresi. Yang selanjutnya bisa memunculkan sakit kepala, sakit perut, insomnia, tekanan darah tinggi, serangan jantung, ataupun stroke.

Karena itulah orang harus mengenal tingkat stresnya sendiri. Sangat mungkin ini adalah hasil tanggapan kita atas stres yang kita terima. Misalnya, dengan belajar memantau tingkat stres lalu menambahnya jika kurang atau menurunkannya jika terasa menekan. Pada tingkat stres yang optimum, orang berada pada wilayah untuk kerja yang ideal. Jika dipertahankan, penampilan akan menjadi lebih baik tanpa merasa tertekan.

Rasional  Dan Bersikap Positif

Terkadang stres timbul lantaran pikiran negatif yang juga merusak kepercayaan diri. Pikiran negatif yang terjadi bila orang merendahkan diri, mengkritik diri atas berbagai kesalahan, ragu atas kemampuan diri. Salah satu cara membuang pikiran negatif adalah dengan cara thought awareness. Yaitu proses mengamati pikiran dalam jangka waktu tertentu dan menyadari apa yang dipikiran. Dalam proses ini orang diharapkan membuat catatan atas apa yang dipikirkan, dan secara sadar membuangnya.

Cara lain adalah dengan berpikir rasional. Jika peduli dengan pikiran negatif, tulis dan lihat lagi dengan pendekatan rasional. Amati pikiran-pikiran itu berpijak pada kenyataan.

Sedikit cara dan langkah saya sarankan kepada anda untuk melawan stres. Pertama, bersikap pasif, tenang, dan otot dibuat lemas. Duduk atau berbaring di kursi atau dipan dalam ruangan yang tenang. Pejamkan mata dan mencoba melemaskan semua otot, mulai dari jari kaki, paha, perut, dada, lengan, bahu, leher, muka, dan kepala. Keluarkan napas lewat hidung dan bernapas dengan penuh kesadaran. Katakan ‘satu’ setiap kali bernapas. Lakukan latihan ini selama 15-20 menit. Sudah selesai, duduk atau berbaring satu atau dua menit. Lalu buka mata anda pelan-pelan dan berdiri. Yang perlu diperhatikan , jangan terlalu memforsir tenaga atau memaksakan pelemasa, tetaplah konsentrasi pada saat relaksasi. Anda dapat melakukannya di sela-sela pekerjaan, sepulang kerja, atau sebelum tidur malam hari. Semoga bermanfaat.[jo]

- Advertisement -

Berita Terkini