Trauma Healing, Sumbangsih Tak Ternilai Kampung Dongeng Medan Terhadap Pengungsi Gempa Desa Kabayangken

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Aulia Alfandry

MUDANews.com, Kabupaten Karo (Sumut) – Segala macam bentuk bantuan sangat dibutuhkan oleh para pengungsi gempa yang terjadi sebulan yang lalu yang masih bertahan di pengungsian.

Salah astunya, yang masih memiliki kepedulian akan kondisi para pengungsi adalah komunitas Kampung Dongeng yang memang dengan sengaja mendatangi para pengungsi untuk mengurangi beban dan penderitaan mereka di pengungsian.

Meskipun tidak secara materi, mereka tetap berusaha memberikan yang terbaik yang mereka punya. Kampung Dongen Medan, memberikan bantuan dengan melakukan trauma healing kepada anak-anak di Desa Kabayaken, korban terdampak gempa terparah gempa yang terjadi sebulan yang lalu, di Kabupaten Karo, Sabtu, (4/2).

Hal ini dilakukan guna mengurangi beban psikologis para pengungsi yang selalu marasa tertekan akibat trauma atas kejadian gempa tersebut.

“Maka kami beri bantuan berupa trauma healing kepada anak-anak ini agar mereka tidak terus-terusan merasa tertekan,” jelas Indri dari Komunitas Kampung Dongeng.

Indri, atau yang akrab di panggil Bunda Indri ini menerangkan bahwa kunjungan Komunitas Kampung Dongen Medan telah dilakukan untuk yang kedua kalinya dan  memberikan traumahiling untuk anak-anak didesa tersebut. “Iya, ini kunjungan kedua kali kami (Kampung Dongeng, red.) kemari,” kata Bunda Indri menegaskan.

Selain bermain bersama anak-anak didesa ini untuk menghilangkan trauma (trauma healing) mereka juga memberi sumbangan berupa sembako bagi warga Desa Kabayangken.

Warga Desa Kabayaken terlihat antusias menyambut kedatangan Komunitas Kampung Dongen Medan ini. Hal ini terlihat dari ekspresi anak-anak dan orang tua mereka yang menyambut kedatangan Kampung Dongeng dengan gembira.

Menurut salah seorang warga pengungsi, desa yang berada di radius 6,5 meter dari kaki Gunung Sinabung ini sangat jarang mendapat kunjungan dari para relawan.

“Jarang disini dikunjungi orang, cuma kampung dongen yang datang kemari” ungkap Sempurna Tarigan, salah seorang pengungsi.[jo]

- Advertisement -

Berita Terkini