Jelang Kongres AMAN Ke 5, Masyarakat Karo Gelar Pesta Adat

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Dhabit Barkah Siregar

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Pagelaran Pesta Adat Guroguro dimeriahkan oleh ratusan warga Persadaan Masyarakat Karo Kampong Tanjung Gusta, di Jalan Ulayat C, Kampung Tanjung Gusta, Minggu, (15/1).

Hal itu dilakukan dalam rangka syukuran dan do’a keselamatan Kongres Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) ke V yang akan berlangsung pada 13 hingga 21 Maret 2017 mendatang.

Abrar Surbakti selaku Ketua Kampong Tanjung Gusta mengatakan, dirinya sangat berterima kasih atas terselenggaranya pesta dan doa bersama ini.

“Kepada masyarakat adat karo di kampung ini, saya sangat berterima kasih atas terselenggaranya acara ini. Apalagi acara ini dilakukan secara gotong-royong dan mandiri,” katanya.

Hal senada juga dikatakan Ketua Umum Panitia Kongres, Arifin Saleh. Dalam sambutannya ia sangat mengapresiasi acara ini.

“Anggap saja ini pemanasan jelang Kongres Masyarakat Adat Nusantara,” ujar Arifin.

Selain itu Arifin selaku ketua panitia mengimbau Masyarakat adat di Tanjung Gusta sebagai Tuan rumah terus berbenah.

“Sebab, kita akan menyambut 5.000 masyarakat adat seluruh Indonesia dan utusan luar negeri, belum lagi masyarakat adat dari lokal Sumatera Utara sendiri. Untuk itu, kita sebagai tuan rumah harus terus menerus mempersiapkan diri menyambut saudara-saudara kita ini,” imbaunya.

Sementara itu Alfi Syahri, Dewan AMAN Nasional dan Sekjen Badan Perjuangan Rakyat Penunggu Republik Indonesia (BPRPI) menerangkan tentang perkembangan dan situasi AMAN saat ini. Beliau juga menyampaikan pentingnya membangun ukhuwah yaitu rasa persaudaraan dan kebersamaan. Tidak lupa, Ia menegaskan, seluruh anggotanya (rakyat penunggu) untuk mendukung Kongres AMAN V melalui nilai-nilai gotong royong.

“Masyarakat adat adalah perekat pondasi kebhinekatunggalika-an yang harus dijaga, di tengah lunturnya rasa kebhinekaan dalam bernegara dewasa ini,” tegas Alfi.

Lebih lanjut Alfi menyerukan bahwa pemerintah harus segera mengesahkan Undang-Undang Pengakuan Perlindungan Masyarakat Adat sebagai payung hukum, serta merealisasikan Satgas Masyarakat Adat.

Sebagaimana diketahui, pekan Kongres AMAN ke V yang akan digelar pada bulan Maret 2017 mendatang merupakan wadah konsolidasi bagi Masyarakat Adat Nusantara. Selain itu, AMAN akan memilih Sekjen, Dewan AMAN Nasional yang baru, mengenalkan masyarakat adat pada masyarakat luas melalui seni dan produknya, juga menjadi media mengkoreksi kebijakan nasional terhadap masyarakat adat.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini