Hasbi, Tak Kenal Lelah Berikhtiar di Garis Perjuangan Mahasiswa (Bagian II)

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Wahyu Panjaitan

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Seperti tulisan yang telah diterbitkan sebelumnya dengan judul ‘Hasbi, Tak Lelah Berikhtiar di Garis Perjuangan Mahasiswa’, Muhammad Alwi Hasbi Silalahi adalah sosok yang gemar berdiskusi sejak kuliah hingga setelah menyelesaikan studi S1-nya di UIN SU pada 2016 lalu. Karena hal itu, kemudian ia dikenal sebagai seseorang yang memiliki komitmen tinggi dalam gerakan perjuangan mahasiswa.

Hal itu tidk didapatnya dengan mudah. Jalannya bahkan sangat terjal dan menantang. Berawal dari kuatnya budaya diskusi di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara terkhusus di Fakultas Syariah ia memutuskan untuk mengikuti organisasi eksternal kampus, saat itu pilihannya tertuju pada Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Ia berpikir organisasi itu sangat penting. Melaui organisasi kita dapat berbicara dengan baik dan benar didepan khalayak ramai, kita dapat menejement waktu dengan baik dan juga dapat menempah ilmu-ilmu kepemimpinan.

“Segala pengetahuan, semangat, dan pergerakan yang bisa saya lakukan selama ini tidak lain tidak bukan karena bantuan budaya diskusi yang kuat di UIN SU dan HMI, organisasi yang akan terus saya jaga agar tetap berada pada koridor tujuannya,” ujar Hasbi sambil mengatakan bahwa ia telah menyelesaikan jenjang training formal di HMI, yaitu Latihan Kader III, Selasa (10/1).

Hasbi: Kepada Mahasiswa, Negara Sedang Membutuhkanmu! 

Pria yang bercita-cita menjadi pengacara ini sangat banyak melakukan gerakan-gerakan mahasiswa di kampusnya. Ia berpikir bahwa gerakan-gerakan didalam kampus harus terus ditingkatkan, karena menurutnya kampus adalah miniatur dari sebuah Negara. Ketika memang ada kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak pada kepentingan mahasiswa dan kemerdekaan mahasiswa itu harus dikritisi agar faham hak-hak dan kewajiban sebagai warga Negara Indonesia yang baik.

“Ingat, mahasiswa adalah agent of change. Ketika negara ini membutuhkan perubahan, mahasiswa harus jadi garda terdepan,” tegas Hasbi.

Menurutnya ada perbedaan yang sangat signifikan mengenai kondisi dan keadaan mahasiswa sekarang dengan kondisi dan keadaan mahasiswa pada masa ia awal masuk kuliah. Menurutnya kondisi dan keadaan mahasiswa sekarang sudah mengalami degradasi. Pada masa ia kuliah dulu sangat banyak dijumpai mahasiswa-mahasiswa yang melakukan diskusi baik itu diruangan kelas, dibawah pohon rindang dan tempat-tempat lainnya.

Hasbi yang juga fungsionaris Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Muda Sumut ini pun mengatakan bahwa minat berorganisasi pada masa awal ia kuliah dulu juga sangat tinggi. Semua organisasi baik itu organisasi internal kampus maupun organisasi eksternal kampus, setiap periodesasinya tidak pernah sepi peminat, berbeda dengan masa sekarang.

“Budaya membaca dan menulis juga harus terus ditingkatkan dan sebagai mahasiswa kita harus terus memegang teguh konsep-konsep Independensi (Harus terus berpihak terhadap kebenaran). Inilah permasalahan terbesar yang dihadapi oleh mahasiswa sekarang. Kurangnya budaya membaca, menulis dan juga tidak independensi itu perlu dipertanyakan kembali,” jelasnya.

Akhir kata, ia menyampaikan pesan sekaligus harapannya kepada mahasiswa hari ini dan untuk hari-hari selanjutnya.

“Lakukan yang terbaik dan tetap Semangat,” tutup Muhammad Alwi Hasbi Silalahi.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini