Konsolidasi Spirit 212, Habib Rizieq Shihab Beri Tausyiah Al-Maidah 51 di Medan

Konsolidasi Spirit 212
Tabligh Akbar di mesjid Agung Medan yang di hadiri langsung Habib Rizieq Shihab

MUDANEWS.COM, Medan – Puluhan ribu massa memadati pelataran Masjid Agung Medan dalam acara Tabligh Akbar yang diselenggarakan oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF) pada (28/12). Dalam acara tersebut terlihat antusiasme masyarakat yang sangat tinggi untuk menyaksikan kedatangan Ketua Dewan Pembina GNPF-MUI, Habib Rizieq Shihab yang sebelumnya telah datang ke Banda Aceh dalam rangkaian tour tabligh akbar tersebut.

Kedatangan Habib Rizieq Shihab ke berbagai kota ini merupakan agenda konsolidasi menjaga semangat Aksi Bela Islam pada 2 Desember 2016 lalu. Dalam ceramahnya Ia menyampaikan bahwa kedatangannya tidak ada kaitannya dengan agenda politik.

“Surat Almaidah ayat 51 adalah ayat Al Quran yang wajib disampaikan. Kalau ayat ini disampaikan di masjid apakah ini disebut politik? Sarat Almaidah ayat 51 hukumnya wajib untuk disampaikan,” katanya dalam menyampaikan ceramah dalam tabligh akbar tersebut.

Sebelumnya dalam aksi bela islam yang dilakukan pada 2 Desember lalu yang dikenal dengan aksi 212 sempat mendapat isu negatif yang beredar di masyarakat Indonesia. Isu tersebut lantas mendapat tanggapan yang spontan dari Habib Rizieq Shihab.

“Aksi 212 bukan aksi anti kristen, aksi 212 bukan aksi anti cina, bukan anti Pancasila, bukan anti NKRI, bukan aksi makar. Kalau aksi makar itu, kita pegang senjata lalu tembak presiden,” tegasnya dalam menyampaikan ceramah.

Habib Rizieq Shihab, dalam ceramahnya juga menyampaikan hal lain yang berkaitan dengan tuntutan umat Islam Indonesia untuk penegakan hukum terhadap terdakwa kasus penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Pelaksanaan tabligh akbar tersebut sempat mengalami kendala teknis berkaitan dengan izin pemakaian Lapangan Benteng Medan. Hal ini sempat membuat masyarakat kebingungan dengan pelaksanaan acara tersebut. Hingga akhirnya acara tersebut dilaksanakan di Masjid Agung Medan dan tetap mendapatkan antusiasme ratusan ribu masyarakat muslim kota Medan dan sekitarnya.

Berkaitan dengan hal ini Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, menerangkan bahwa acara tersebut harus mendapatkan pengamanan yang baik, mengingat acara tersebut merupakan acara keagamaan.

“Ini merupakan kegiatan keagamaan. Saya harap masyarakat Muslim Kota Medan dapat berpartisipasi. Kalau ada kerusuhan berarti itu bukan umat Muslim Sumatera Utara, itu pasti provokator. Dan saya akan menindak dengan tegas apa bila ada profokator yang membuat kerusuhan.” Ungkap Rycko pada wartawan saat melaksanakan simulasi pengamanan tahun baru 2017 di Lapangan Benteng Medan. Berita Medan/MN