Pemilihan Rektor Tertunda, MWA: Masih Ada yang Harus di Selesaikan Agar Nantinya Bisa Berjalan dengan Baik

Breaking News
- Advertisement -

Mudanews.com, Medan – Pemilihan Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) periode definitif yang sedianya dilaksanakan pada 2 Oktober 2025 akhirnya ditunda dan seharusnya pemilihan itu dihadiri seluruh Majelis Wali Amanat (MWA) USU bersama Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Republik Indonesia.

Namun, berdasarkan arahan Mendiktisaintek, proses pemilihan harus ditangguhkan terlebih dahulu guna menyelesaikan sejumlah permasalahan internal di lingkungan kampus, sehingga hasilnya nanti sah dan legitimate.

“Hasil rapat MWA kemarin memutuskan untuk menunda pemilihan rektor selama 2 hingga 3 minggu. Ini merupakan permintaan langsung dari Mendiktisaintek agar keputusan yang dihasilkan nantinya dapat diterima semua pihak,” ujar Sekretaris MWA, Prof. Dr. Tamrin, M.Sc., saat dikonfirmasi melalui pesan pada Jumat, 3 Oktober 2025.

Sesuai agenda awal, pemilihan Rektor USU definitif dijadwalkan pada 2 Oktober 2025 dengan mekanisme pemberian suara oleh seluruh anggota MWA USU yang memiliki hak suara sebesar 65 persen, ditambah Mendiktisaintek yang memiliki hak suara 35 persen. Namun, rekomendasi resmi dari Mendiktisaintek membuat pelaksanaan tersebut ditunda.

“Penjadwalan ulang ini adalah hal biasa yang dilakukan kementerian. Tujuannya agar hasil pemilihan benar-benar sah, legitimate, serta tidak menimbulkan polemik di kemudian hari,” kata Mendiktisaintek, Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D., saat ditemui di Jakarta, Kamis, 2 Oktober 2025.

Berdasarkan informasi setelah memberikan rekomendasi, Prof. Brian langsung meninggalkan ruangan. Selanjutnya, rapat pleno dipimpin Ketua MWA USU, Jenderal Pol. (Purn.) Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H., untuk menindaklanjuti arahan tersebut dengan memutuskan penundaan pemilihan.

Agus Andrianto, yang juga menjabat sebagai Menteri Imigrasi dan Lembaga Pemasyarakatan, menegaskan bahwa MWA sangat menghargai keputusan Mendiktisaintek.

Menurutnya, arahan tersebut penting untuk menjamin kelancaran serta ketertiban proses pemilihan rektor, mengingat USU sebagai salah satu perguruan tinggi negeri ternama memiliki tanggung jawab besar menjaga integritas demokrasi kampus.

Sementara itu, sumber internal MWA mengungkapkan adanya persoalan lain yang mencuat dalam rapat pleno, yakni beredarnya sebuah foto yang menampilkan salah seorang anggota Senat Akademik sedang memotret calon rektor pilihannya. Tindakan itu dianggap menyalahi aturan kerahasiaan pemilihan dan menimbulkan perbincangan hangat di kalangan peserta rapat.

Untuk itu, MWA memutuskan menggelar sidang internal guna mendalami insiden pengambilan foto tersebut, termasuk menelusuri motif dan implikasinya terhadap kredibilitas proses pemilihan.
Langkah ini diharapkan mampu mengurai persoalan sehingga pelaksanaan pemilihan ulang nantinya dapat berjalan jujur, adil, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Berita Terkini