USU dan Industri Tiongkok Sinergikan Langkah dalam Job Fair dan Leader Forum 2025

Breaking News

- Advertisement -

Mudanews.com, Medan – Universitas Sumatera Utara (USU) memperkuat perannya sebagai institusi pendidikan tinggi berdaya saing global melalui kolaborasi strategis bersama China-Indonesia Cultural and Educational Exchange Association (CICEEA) dalam gelaran USU × China Industries Job Fair 2025. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Senin–Selasa (26–27/05/2025), dan mencakup dua agenda utama: Job Fair dan Forum Diskusi Pimpinan (Leader Forum) yang digelar di Gedung Pancasila dan Digital Learning Center Building Lt. 8 USU.

Kegiatan ini merupakan bursa kerja internasional pertama yang mempertemukan para pencari kerja dengan perusahaan-perusahaan Tiongkok yang beroperasi di wilayah Sumatera. Lebih dari sekadar rekrutmen, job fair ini menjadi wadah kolaboratif antara dunia pendidikan dan industri untuk menjawab tantangan ketenagakerjaan global.

Forum Diskusi Pimpinan yang dilaksanakan pada hari kedua menjadi ruang penting untuk membahas “Peningkatan Kualitas Lulusan di Pasar Tenaga Kerja Internasional”. Forum ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, termasuk para CEO perusahaan investasi asal Tiongkok, pimpinan perguruan tinggi dari berbagai daerah di Sumatera, serta pimpinan fakultas di lingkungan USU. Kehadiran mereka menegaskan komitmen bersama dalam menyiapkan lulusan yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga siap bersaing secara global.

Wakil Rektor III USU, Prof. Dr. Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan, S.Si., M.Si., Apt., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah konkret USU dalam menjembatani kesenjangan antara dunia akademik dan kebutuhan industri internasional.

“Job fair ini bukan hanya ruang perekrutan, tetapi juga forum pertukaran gagasan yang strategis dalam membangun ekosistem karier yang lebih kompetitif di tengah era globalisasi,” ujar Prof. Poppy.

Pada sesi Leader Forum, berbagai narasumber dari lintas sektor berbagi wawasan dan strategi pengembangan sumber daya manusia yang relevan dengan kebutuhan industri global. Dalam sesi pertama, hadir Prof. Dr. Eng. Himsar Ambarita, S.T., M.T., Direktur Internasionalisasi dan Kemitraan Global USU; Bai Jinsong, CEO PT Perl Rever Indonesia; serta Hu Haibin, Presiden CICEEA. Mereka membahas peran masing-masing institusi dalam memfasilitasi kelancaran alih teknologi dan peningkatan kapasitas SDM Indonesia melalui sinergi pendidikan dan industri.

Forum kedua kemudian menghadirkan perwakilan dari Kementerian Ketenagakerjaan, PT Dairi Prima Mineral, PT North Sumatera Hydro Energy, dan PT Bintan Alumina Indonesia, yang turut menyoroti pentingnya integrasi kurikulum dengan kebutuhan industri, peningkatan keterampilan lintas budaya, serta penguatan kapasitas institusi pendidikan dalam menyambut transformasi industri berbasis teknologi dan keberlanjutan.

Diskusi yang berlangsung mencakup berbagai aspek, mulai dari pentingnya integrasi kurikulum dengan kebutuhan industri, peningkatan soft skill dan kemampuan lintas budaya, hingga kesiapan institusi pendidikan dalam menjawab kebutuhan transformasi industri berbasis teknologi dan keberlanjutan. Para CEO menyampaikan bahwa salah satu kunci utama dalam kelancaran alih teknologi industri China di Indonesia adalah kualitas lulusan yang adaptif dan memiliki kompetensi teknis yang unggul.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Sumatera Utara, Drs. Basarin Yunus Tanjung, M.Si., turut memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan seperti ini berperan strategis dalam membangun jembatan antara teknologi, budaya, dan tenaga kerja Indonesia.

“Kegiatan ini bukan hanya membuka akses kerja ke luar negeri, tetapi juga menjadi ruang nyata bagi pertukaran teknologi dan budaya antara Indonesia dan Tiongkok,” ungkapnya.

Semangat kolaborasi dalam USU × China Industries Job Fair 2025 sejalan dengan arah kebijakan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang dalam pidatonya di Indonesia–China Business Reception menegaskan bahwa Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar Indonesia, dengan nilai perdagangan yang melebihi 130 miliar USD per tahun.

Dengan kehadiran lebih dari 20 CEO perusahaan Tiongkok dan representasi perguruan tinggi regional, USU semakin menegaskan posisinya sebagai pusat kolaborasi pendidikan dan inovasi di Sumatera. Lebih dari itu, kegiatan ini juga diharapkan menjadi pintu masuk bagi kerja sama lanjutan, seperti magang internasional, pertukaran mahasiswa, dan kolaborasi riset.

Melalui program ini, USU tidak hanya memperluas jaringan kemitraan global, tetapi juga menegaskan komitmennya dalam menghasilkan lulusan yang relevan, berdaya saing tinggi, dan siap mengisi posisi strategis di era ekonomi digital dan industri global.(Juraidi)

Berita Terkini