Badko HMI Sumut: Janji Lapangan Kerja Tak Terpenuhi, Pengangguran Masih Membayangi Generasi Muda

Breaking News

- Advertisement -

Mudanews.com, Medan – Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Sumatera Utara menyuarakan kekecewaannya terhadap asta cita yang dinilai belum terealisasi, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja bagi generasi muda.

Dengan kasus contoh viral video terkait para pemuda yang mengikuti job fair yang sangat membeludak, sehingga hal tersebut sangat disayangkan, karena pemerintah tidak serius membuka lapangan pekerjaan bagi kaum pemuda.

Ketua Badko HMI Sumut, Yusril Mahendra Butar-butar menyampaikan, bahwa hingga kini pengangguran masih menjadi momok yang menakutkan dan sangat serius membayangi masa depan pemuda Indonesia.

“Janji-janji politik yang sempat digaungkan menjelang pemilu, khususnya terkait penyerapan tenaga kerja dan pemberdayaan pemuda menuju Indonesia emas 2045, masih belum menunjukkan progres yang nyata,” ucap Yusril Ketua Umum Badko HMI Sumut pada Media, Rabu (28/5/2025).

“Pemerintah terkesan abai terhadap kondisi nyata di lapangan, banyak lulusan perguruan tinggi dan sekolah menengah yang belum mendapat pekerjaan layak. Janji lapangan kerja yang digembar-gemborkan hanya sebatas wacana tanpa implementasi konkret,” terangnya.

Lanjutnya, padahal kita memiliki cita-cita menuju Indonesia emas 2045, tetapi tingkat pengangguran terbuka di kalangan usia produktif sangat tinggi.

“Dengan viralnya di media sosial hari ini menunjukan indonesia belum mampu membuka lapangan kerja bagi kaum muda, Hal ini diperparah oleh minimnya program inkubasi wirausaha, pelatihan kerja, dan akses modal yang dapat mendorong kemandirian ekonomi generasi muda,” ucap Yusril.

Terakhir, HMI mendesak Pemerintah Pusat untuk segera mengambil langkah strategis dan nyata dalam menciptakan ekosistem kerja yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan.

“Salah satu usulan yang diajukan adalah mendorong kolaborasi antara Pemerintah, Dunia Industri, dan kampus untuk membangun pusat pelatihan kerja berbasis kebutuhan pasar,” pungkas Yusril.

Berita Terkini