NGOPI SWI Aceh: Tantangan Digitalisasi dan Masa Depan Jurnalistik di Aceh

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Banda Aceh | Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Sekber Wartawan Indonesia (SWI) Aceh mengadakan diskusi bertajuk NGOPI (Ngobrol Pintar dan Inspiratif) pada 26 September 2024 di Banda Aceh dengan tema “Sepak Terjang dan Keberlanjutan Dunia Jurnalistik di Aceh.” Acara ini menghadirkan tiga narasumber, diantaranya Yusrizal Ibrahim dari Acehconnec.com, Junaidi Yusuf dari Gajaputihnews.com, dan Adhifatra Agussalim Sekretaris DPW SWI Aceh.

Perkembangan Jurnalistik di Era Digital

Yusrizal Ibrahim membuka diskusi dengan menjelaskan bagaimana jurnalisme di Aceh telah mengalami perubahan signifikan sejak perdamaian Helsinki pada tahun 2005. Ia menekankan bahwa perdamaian tersebut memberikan ruang lebih bebas bagi jurnalis lokal untuk menyuarakan berbagai isu. Namun, perkembangan media digital membawa tantangan baru, khususnya bagi media cetak yang harus bersaing di era digitalisasi. “Peralihan ke media online mengharuskan media cetak untuk beradaptasi atau menghadapi kemunduran,” ujar Yusrizal.

Ia menambahkan, digitalisasi tidak hanya mempengaruhi distribusi informasi, tetapi juga membawa tantangan dalam hal penyebaran berita palsu atau hoaks. Meski demikian, jurnalisme digital membuka peluang baru, terutama bagi jurnalis muda yang dapat menjangkau audiens lebih luas melalui platform online. Menurutnya, format berita kini semakin inovatif dengan integrasi multimedia dan interaksi yang lebih tinggi. “Dengan adaptasi yang tepat, prospek jurnalisme di Aceh tetap menjanjikan,” tegasnya.

Peran SWI dalam Meningkatkan Profesionalisme

Junaidi Yusuf menyoroti peran penting SWI dalam meningkatkan kualitas jurnalis di Aceh. Menurutnya, kehadiran SWI di Aceh memberikan dorongan untuk profesionalisme dan daya saing para jurnalis. Junaidi berharap SWI bisa lebih berperan dalam menyediakan kantor representatif di Aceh serta menjalin kerja sama yang lebih erat dengan pihak pusat untuk mendukung pertumbuhan organisasi.

Strategi Pengembangan Melalui Wakaf

Sekretaris DPW SWI Aceh, Adhifatra Agussalim, menanggapi dengan menekankan pentingnya legalitas organisasi. Menurutnya, legalitas ini penting agar SWI dapat menjalin kemitraan dengan berbagai pihak untuk memperkuat peran organisasi di dunia jurnalistik Aceh. Ia juga mengusulkan penerapan model wakaf sebagai salah satu strategi pengembangan SWI, termasuk wakaf dalam bentuk finansial, teknologi, dan tenaga ahli.

Adhifatra juga menekankan pentingnya kontribusi wakaf tenaga ahli sebagai langkah konkret untuk meningkatkan literasi jurnalistik di Aceh. Menurutnya, SWI Aceh berencana menyelenggarakan berbagai program pendidikan jurnalistik yang diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas jurnalis di daerah tersebut.**()

Berita Terkini