ICMI Muda Kutuk Tindakan Keji Bom Bunuh Diri di Depan Gereja Katedral

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Tebing Tinggi – MP Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Muda Kota Tebing Tinggi Sumatera Utara mengutuk keras tindakan keji, pengecut dan tak berkemanusiaan atas tindakan teror bom yang dilakukan di depan Gereja Katedral Makasar Sulawesi Selatan.

Saat ditanya tim mudanews.com, Ketua ICMI Muda Kota Tebing Tinggi H Alfi Syahri Siregar SSos MSi menyampaikan mengkutuk keras atas tindakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makasar dengan dalih atau atas nama apapun perbuatan tersebut tidak bisa ditoleri apalagi membawa-bawa agama.  Tak ada satu agamapun yang membolehkan kekerasan apalagi membunuh dan menghilangkan nyawa orang lain,” tutur bang Haji.

Untuk itu, MP ICMI Muda Kota Tebing Tinggi meminta pihak aparat terkait khususnya Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk mengusut tuntas dalang dibalik teror bom tersebut dan mencari otak pelaku untuk dibawa ke pengadilan dan menghukum sesuai dengan ketentuan UU yang berlaku.

“Namun kami juga meminta agar dalam mengusut para pelaku aparat hukum jangan juga melakukan tindakan yang melebihi diluar kewenangannya yang justru membuat masyarakat ketakutan,” tegasnya.

Apa yang dilakukan aparat terhadap orang atau kelompok yang telah terbukti melakukan teror bom dengan tindakan terukur demi mengamankan situasi tentu kita apresiasi, tapi jangan juga sampai mengakibatkan salah tangkap atau sasaran sehingga berujung protes keras masyarakat dan gejolak serta dendam yang tak berkesudahan.

“Program deradikalisasi yang sudah berjalan baik tentu juga perlu penyempurnaan , mengingat 2 dekade terakhir justru masih adanya teror bom dan penangkapan diduga teroris yang jumlahnya cukup banyak dan bertambah,” sambungnya.

Menurutnya, perlu duduk bersama seluruh elemen masyarakat dari tingkat lingkungan hingga nasional merumuskan pola penanganan dalam mengatasi orang atau kelompok yang cenderung berpotensi menggangu stabilitas keamanan dan ketentraman masyarakat.

“Akhirnya saya berharap kepada seluruh elemen masyarakat untuk tidak terpancing dan terprovokasi atas kejadian teror bom tersebut apalagi dikait kaitkan dengan ajaran/ Agama, Suku, Ras dan antar Golongan, karena seperti yang saya sebutkan sebelumnya tak ada satupun agama yang mengajarkan dan membenarkan pembunuhan dan teror,” lanjutnya.

“Mari kita buka komunikasi dan interaksi yang lebih terbuka sesama anak bangsa dalam rangka mengurangi potensi permasalahan bangsa ini sekaligus ikut membantu pemerintah menuju Indonesia yang aman,damai,sejahtera dan menjadi kebanggaan kita semua sebagaimana yang dicita-citakan oleh para pendiri negeri ini,” tutup bang Haji. (red)

- Advertisement -

Berita Terkini