MUDANEWS.COM, Medan – Bapak ER sebagai pemilik Taman Edukasi Buah Cakra, masih enggan memberikan komentar. Terkait adanya laporan masyarakat terhadap pejabat top di Pempropsu itu, menyangkut keberadaan bronjong yang tak memiliki perizinan dari Kementrian PUPR tersebut. Serta di bangun dimasa LH, menjadi Kadis dalam jajaran Pempropsu.
ER yang sudah beberapa kali dihubungi beberapa kali lewat selulernya terkesan bersikap membeku dan sama sekali tidak memberikan jawaban apapun, alias membisu terhadap konfirmasi yang disampaikan wartawan.
Sikap yang sama juga ditunjukkan oleh Biro Humas Pempropsu, seolah kompak dengan pimpinannya untuk tidak memberikan keterangan apapun kepada wartawan.
Berikut petikan konfirmasi yang coba disampaikan wartawan:
1. Apa langkah dan tindakan yang Bapak lakukan terkait laporan Relawan Jokowi ke Poldasu tentang dugaan gratifikasi bronjong ?:
2. Berdasarkan keterangan Badan Wilayah Sungai Sumatera II, tidak ada izin bronjong di Taman Edukasi Buah Cakra, yang ada rekomendasi teknis untuk kegiatan kolam ikan, kenapa itu bisa terjadi ?
3. Bagaimana Hubungan Bapak dgn M. Nur Nasution ? Pemegang rekomendasi Teknis untuk Kegiatan Kolam ikan berdasarkan Keterangan Badan Wilayah Sungai Sumatera II.
Berita sebelumnya Gerakan Rakyat Semesta Indonesia (GSRI) mempertanyakan laporan dugaan gratifikasi Bapak ER dan Bunda NL, terkait pembangunan Bronjong Taman Edukasi Buah Cakra, di Dusun 1 Deli Tua Pamah Kecamatan Namorambe.
Sekjen GSRI Batu Bondar Purba, mempertanyakan tindaklanjut laporan terkait dugaan gratifikasi yang melibatkan pejabat Sumut itu, Selasa (3/11/2020).
“Kita berharap agar penyidik Dirkrimsus Poldasu, menjalankan tugasnya. Apalagi sebelumnya bapak-bapak penyidik Dirkrimsus juga masih punya PR terkait laporan GSRI. Soal PPDB Online Zonasi yang oleh Kadisdik Sumut (Arsyad Lubis, ref) dijadikan PPDB Bergaya Online Zonaku,” ujar Batu Bondar Purba. Berita Medan, red
