Harga Solar Rp 10.500/Liter, Rekanan Sinyalir Terjadi Mark-Up Dalam Proyek Tanam Ulang di PTPN4

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Kalangan rekanan yang kerap mengikuti pelelangan pekerjaan di PTPN4 menduga telah terjadi praktik mark-up (penggelembungan) harga dalam proyek pekerjaan penanaman ulang di sejumlah unit kebun di lingkungan BUMN itu untuk dikerjakan pada tahun ini. Mark up di antaranya terungkap dari harga BBM yang menjadi salah satu unsur komponen biaya dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut.

Fakta tersebut seperti dibeberkan salah seorang rekanan yang tereliminasi mendapatkan sebagian dari proyek pekerjaan penanaman ulang itu. Ia menyebutkan bahwa harga BBM solar yang dipatok PT JAS yang menjadi pelaksana pekerjaan sebesar Rp10.500/liter. Harga tersebut jauh di atas harga rata-rata BBM solar untuk industri, yakni sekitar Rp7.500/liter. Harga tersebut sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Disebutkan, pekerjaan penanaman ulang tersebut tersebar di sejumlah unit usaha milik perkebunan itu yang ada di Sumatera Utara. Rekanan mengharapkan agar pihak otoritas yang terkait mengusut dugaan praktik kecurangan tersebut karena sangat merugikan bagi negara.

Sekretaris Perusahaan PTPN4, Reza Pahelvi Naim yang dikonfirmasi, Senin (18/5/2020), membantah tudingan tersebut. Dia mengatakan, proses dan penetapan pemenang tender di lingkunagan PTPN4 sudah dilaksanakan sesuai ketentuan seturut aturan dan patokan yang ditetapkan dalam SK Direksi PTPN4.

Dia menegaskan, dalam hal harga BBM yang mencapai Rp10.500 per liter bahwa harga itu sudah include (termasuk) PPN serta komponen biaya-bjaya lainnya secara keseluruhan.

Disebutkan, pemenang harus memenuhi berbagai persyaratan teknis dan nonteknis, seperti memiliki bank garansi, memiliki dana deposit di bank, sudah menjadi anggota daftar rekanan terseleksi PTPN selama 5 tahun dan lainnya.

Sumber: Medanbisnisdaily.com

- Advertisement -

Berita Terkini