MUDANEWS.COM, Medan – Puluhan warga Jalan Terjun Kecamatan Medan Marelan Kota Medan menjadi korban banjir. Akibatnya warga terpaksa sahur dan berbuka puasa di tengan banjir, Minggu (17/4/2020).
Diduga drenase buruk, banjir di Medan Marelan kerap terjadi Bila Hujan turun di Bulan Ramadhan di tengah sunyi makan disaat warga terlelap.
Achmadi, warga Kelurahan Terjin Medan Marelan mengatakan bersahur dengan kondisi rumah digenang air dan peralatan rumah tangga mengalami kerusakan akibat terkena banjir.
“Pemerintah Kota Medan terkesan tidak serius dalam upaya penangggulangan banjir di Medan Marelan,” kesalnya.
Kesan itu terlihat dari tegaknya patung pada Gapura di Kantor Kecamatan Medan Marelan yang diduga memakan biaya yang tidak sedikit.
“Sedangkan permintaan anggaran untuk penanggulangan banjir di Medan Marelan tidak pernah terpenuhi,” ungkapnya.
Rembuk warga sampai Musrembang Kelurahan dan Kecamatan sudah sering disampaikan dan diajukan dari tahun ke tahun, namun disayangkan tidak ada realisasinya.
“Persoalan banjir di Medan Marelan cukup Kompleks, mulai dari Hulu sampai Hilir. Penyebab banjir di Medan Marelan adalah selain dai intensitas hujan juga karena menampung debit air secara terus menerus dari Helvetia dan Kota Bangun,” imbuhnya.
Sedangkan marelan memiliki drainase bermasalah tumpat bahkan hilang tertutup tanah sehingga banjir kerap kali terjadi.
Achmadi berharap pemerintah kota medan serius dalam upaya penggulangan banjir di Medan Marelan dengan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat yang mengerti seluk beluk aliran di medan marelan.
“Memahami penyebab banjir dengan lakukan kajian dan pemetaan agar dana yang dianggarkan lebih tepat sasaran,” tegasnya. Berita Medan, red