RSUD Tanjung Pura Terima Sumbangan APD, Anggaran 6,9 Miliar Kemana?

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Langkat – Pemerintah Kabupaten Langkat menganggarkan dana untuk antisipasi Virus Corona atau Covid-19 Rp.6,9 Miliar dikutip dari Buana.news, yang bersumber dari APBD Langkat. Hal tersebut dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi B DPRD Langkat dengan Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Penanggulangan  Covid-19 Kabupaten Langkat, Senin (23/3/2020).

Dana tersebut dengan rincian Rp. 1,3 M dari dana TT (tak terduga), dan dana senilai  Rp.5,6 Miliar, diambil dari anggaran Dinas Kesehatan serta rasionalisasi anggaran.

Mirisnya, Pemerintah Kabupaten Langkat Dinas Kesehatan UPT Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung Pura menerima sumbangan/Bantuan Alat Pelindung Diri berupa goggle, Masker N 95, Sepatu Bot, Baju Pelindung, Sarung Tangan, Penutup Kepala, Masker Bedah, Face Shield, Sho Cover, Jubah, Apron dan tidak menerima dalam bentuk uang.

“Benar,” kata kata Dr Mardiana Sinaga salah satu no kotak yang ada di flyer tersebut saat dikonfirmasi, Sabtu (28/3/2020).

Mardiana mengungkapkan, RSUD Tanjung Pura rujukan dari Puskesmas, tapi bukan rujukan akhir. Kita melayani kalau ada pasien dari Puskesmas dan datang dari masyarakat. Karena kita memiliki ruangan isolasi sementara sebelum dikirim ke RS rujukan akhir.

“Kalau mau menyumbang kirim ke RS aja, dengan alamat tertera di logo itu,” pungkasnya.

Sementara, Nuh salah seorang mahasiswa mempertanyakan kemana anggaran Rp.6,9 Miliar tersebut, seharusnya dengan anggaran yang begitu besar, untuk dioptimalkan dalam penanggulangan Covid-19 di Langkat.

Satgas Covid-19 di Langkat, Amburadul Tidak Jelas SOPnya
Ambulance Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat saat keluar dari Gedung PKK Stabat.

“Pemkab Langkat harus transparan terkait anggaran yang telah di alokasikan dalam penanganan Covid-19 di Langkat,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, kata sumber yang layak dipercaya bahwa sudah ada yang dikarantina. Namun masih banyak masalah disana, tenaga medisnya, makan dan minumnya tidak jelas, alat Pelindung Diri (APD) tidak ada.

“Orang yang mau dikarantina atau diisolasi ditempatkan semua di PKK, Isolasi itu orang yang ada gejala, karantina, orang yang sehat,” ungkap sumber, Jumat (27/3/2020).

Ia menyayangkan ditempatkan di Mess Gedung PKK Stabat. “Itukan kecil banget lokasinya. Bayangkan, sebentar lagi banyak yang bakal pulang dari luar negeri, bahaya,” tegasnya. Berita Langkat, red

Berita Terkini