GSRI Himbau Masyarakat Sumut, Jangan Takut Corona Akhirnya Mati Kelaparan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Sekretaris Jendral DPP Gerakan Semesta Rakyat Indonesia (DPP-GSRI) Batu Bondar Purba menghimbau masyarakat tidak panik, dengan adanya wabah Korona dan menjadi isu publik beberapa hari terakhir di tanah air.

Ditambahkan Batu meskipun ada himbauan dari beberapa instansi sipil dan militer untuk mengurangi kegiatan publik dan menghindari tempat-tempat keramaian. Hal tersebut sifatnya adalah antisipasi, dan bukan dijadikan alasan hingga pelayanan publik, dan kegiatan publik, seperti perdagangan di pasar dan pelayanan sosial kemasyarakatan, seperti di rumah sakit, bandara, pelabuhan dan kegiatan produksi lainnya juga terhenti.

“Jangan sampai karena ketakukan diserang wabah Corona, akhirnya istri dan anak-anak kita mati kelaparan dirumah karena tidak ada uang buat belanja sembako. Akibat berhari-hari tidak pekerja,” tukas Batu Bondar Purba.

Karenanya Batu Bondar Purba berharap agar Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dapat mengkoordinasikan dengan para bupati dan walikota, hingga terjalin kerjasama berkelanjutan dan berkesinambungan diantara para birokrasi pemerintahan.

“Jika ASN, TNI, Polri dihimbau tidak melakukan kegiatan idtempat publik dan keramaian, bagaimana dengan kami-kami ini para pekerja non informal, non majikan dan swasta. Apakah jika nanti kami libur, siapa yang menjamin kami akan tetap memperoleh penghasilan untuk kebutuhan hidup sehari-hari,” keras Batu Bondar Purba.

Itu sebabnya ujar Batu Bondar, Pempropsu harus membuat tim bersama-sama dengan daerah tingkat II kabupaten-kota, hingga tidak terjadi kepanikan missal, dan pada akhirnya dapat melumpuhkan perekonomian.

Apalagi sebut Batu Bondar Purba, kesannya ditempat-tempat publik dan keramaian tersebut Pempropsu tidak hadir, misalnya dengan fasilitas dan sarana deteksi dan identifikasi mereka yang terkena Corona.

“Dibandara, di pelabuhan, disarana umum seperti mall dan pasar. Harusnya ada sarana-sarana deteksi, seperti alat deteksi tubuh. Juga informasi kepada masyarakat, bila ada yang terindikasi tekena wabah. Bagaimana penanganannya, juga dimana saja posko atau tempat penanganan,” sebut Batu Bondar.

Ditambahkan Batu Bondar, ketidaksiapan Pemprovsu, Kota dan Kabupaten itu terlihat dari tidak adanya metoda dan mekanisme penanganan bersama terhadap mereka yang terkena wabah.

“Maaf cakap jika hari anakku terkena wabah, kemana mau kubawa. Apa harus kutimang-timang sampai akhirnya mati sendiri karena tidak ada penanganan,” kecut Batu Bondar Purba lagi.

Padahal sebut Batu Bondar Purba, pemerintah punya rumah sakit dan puskesmas-puskesmas yang dapat dijadikan pusat pertolongan pertama, agar tidak terjadi kepanikan massal. Namun seluruh fasilitas publik itu ujarnya, jadi terkesan mubazir karena tidak dilibatkan dalam proses penanganan wabah Corona.

“Saya pikir Om Edy Rahmayadi sebagai Gubernur Sumut harus bertindak cepat, mengkoordinasikan para bupati dan kepala daerah. Jangan sampai takut Corona, masyarakat dilapisan bawah mati kelaparan akibat tidak adanya aktifitas yang berdampak pada perdagangan dan perekonomian,” tutup Batu Bondar Purba. Berita Medan, fian

- Advertisement -

Berita Terkini