Kelompok Pemuda Islam dan Kristen, Minta Polemik Pemusnahan Babi Berhenti

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Kelompok pemuda Islam dan Kristen yang ada di Sumatera Utara meminta agar polemik persoalan pemusnahan babi dihentikan. Polemik ini dinilai tidak perlu dibesarkan oleh masyarakat.

Polemik ini sudah menyebabkan adanya gerakan unjuk rasa yang dilakukan masyarakat bertema #savebabi untuk menolak melakukan pemusnahan pada Senin (10/2/2019). Di lain sisi, aliansi ormas Islam berencana melakukan aksi unjukrasa untuk menolak hari kedaulatan babi yang menjadi bahagian materi aksi #savebabi yang lalu.

Perwakilan kelompok pemuda Islam yakni Ketua Umum Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sumatera Utara (Ketum Badko HMI Sumut), Muhammad Alwi Hasbi Silalahi, menilai polemik ini harusnya tidak ada karena Gubernur Sumut Edy Rahmayadi sudah menyatakan tidak akan melakukan pemusnahan babi.

“Ini bukan lagi persoalan mendukung atau menolak aksi #savebabi yang dilakukan dua kelompok masyarakat. Ini soal menjaga kerukunan kita di Sumut ini yang sudah ribuan tahun damai. Intinya, kedaulatan masyarakat Sumut yang utama,” jelas Hasbi kepada wartawan, Rabu (12/2/2020).

“Saya fikir semua baiknya menahan diri, karena Gubsu juga sudah menegaskan tidak ada rencana pemusnahan babi. Baik itu masyarakat yang melakukan aksi #savebabi maupun koalisi umat Islam yang ingin melakukan aksi tandingan, baiknya disudahi,” imbuhnya.

Hasbi juga meminta agar Gubsu mengambil langkah untuk mengakhiri polemik yang terjadi di masyarakat soal isu pemusnahan babi ini.

“Baiknya Gubsu mengumpulkan Forkopimda, Kapolda, Pangdam, dan jajaran dinas di pemprov bersama tokoh-tokoh agama, tokoh pemuda untuk berdialog menyelesaikan persoalan ini,” lanjut Hasbi.

Hal senada disampaikan Koordinator Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Gito M Pardede yang mewakili kelompok pemuda Kristen.

“Terkait gerakan #savebabi maupun tolak #savebabi, kami mengajak masyarakat untuk menahan diri dari segala kemungkinan perpecahan. Kita tidak mau ada gesekan yang terjadi karena gerakan ini,” kata Gito.

Gito juga meminta agar pemerintah segera menyelesaikan persoalan virus ASF yang menyebabkan banyak babi mati di Sumut.

“Kami pemuda Sumut dalam hal ini kelompok HMI dan GMKI memahami apa yang dirasakan peternak dan pengusaha yang mengatasi persoalan virus yang menyebabkan banyak babi mati. Disini kami meminta agar bagaimana pemerintah dan peternak dapat sejalan untuk menyelesaikan persoalan babi mati karena virus ini,” terang Gito.

“Karena pemerintah pusat sudah memutuskan ini wabah, kita minta pemda bergerak cepat menangani persoalan virus babi ini,” paparnya. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini