Jangan Ada Provokasi Dalam Tragedi Pengrusakan Masjid Al Amin Mandala

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Sekelompok orang melakukan penyerangan terhadap Masjid Al Amin di Jalan Belibis, Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (24/1/2020) malam.

Peristiwa penyerangan tersebut merupakan buntut dari penertiban warung tuak yang dilakukan petugas Satpol PP pada Jumat (24/1) siang. Dari penertiban tersebut, kemudian menimbulkan pro dan kontra antar masyarakat setempat. Kemudian sekelompok warga melakukan penyerangan ke masjid dan juga ke sejumlah rumah warga.

“Kita coba melihat dan mendudukkan, akarnya ada dimana. Sejauh ini informasi yang banyak simpang siur jadi perlu penjelasan yang kongkrit, ini residu-residu dampak dan akses dari proses penertiban warung tuak. Ada residu disitu. Mungkin pro kontra, kemudian ada kelompok yang pro dan kelompok yang kontra. Melakukan perlawanan dan lempar-lempar batu,” kata Buya Dhev.

Kelima pelaku perusakan masjid yang diamankan itu, masing-masing berinisial AG (37), warga Jalan Padang Gang Dostahe Medan Tembung, RS, 26, warga Jalan Elang Ujung Medan Denai, DM (31), warga Jalan Padang Gang Dostahi Medan Tembung, AS (42), warga Jalan Elang Ujung/ Bubut Medan Denai, serta LFM (32), warga Jalan Parkit 6 Perumnas Mandala Percut Sei Tuan.

Penyerangan masjid itu terjadi pada Jumat (24/1/2020), sebagai akses dari penertiban warung-warung tuak yang dilaksanakan oleh Muspika, Satpol PP, Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Warung tuak itu sebelumnya berada di dekat masjid, dan terjadi pro kontra setelah penertiban tersebut. Pihak yang tidak terima warung tuak itu ditertibkan, kemudian melakukan bentrok dekat masjid.

Akibatnya kaca pintu masjid pecah, jendela rusak, bagian atas dekat kubah yang terbuat dari kaca pecah. Bahkan dua orang warga, yakni Dicky dan Fahri mengalami luka-luka.

Akibat peristiwa tersebut, terjadi kerusakan pada beberapa fasilitas masjid dan juga rumah warga. “Ada beberapa kaca di masjid yang pecah, ada juga rumah warga yang terkena lemparan batu.

Pasca bentrok di sekitar masjid, pada Sabtu (1/2/2020) Ustaz Martono ikut bergotong royong bersama, ustaz yang dikenal oleh warga Sumut sebagai ustaz energik dan pluralisme dalam merawat kebhinnekaan itu mengatakan bahwa kejadian tersebut dapat terjadi karena kelalaian kita bersama dalam menangani perselisihan antara pemilik pakter tuak dengan warga.

“Bila kita semua pro aktif serta arif dan bijaksana dalam menyelesaikan perselisihan tersebut Insyaa Allah hal yang tidak kita inginkan tersebut tidak akan terjadi,” ujar ustaz Martono yang juga sebagai Pengurus Pejuang Islam Nusantara Sumut.

Ketua PC ISNU Kabupaten Langkat yang juga aktif dalam PIN Sumut mengucapkan apresiasi terhadap Ustaz Martono yang ikut serta memberikan kontribusi pemikiran positif dan berkerjasama membersihkan areal masjid tersebut setelah pasca bentrok.

“Semoga Ustaz Martono diberikan keberkahan keselamatan kesehatan dan rezeki yang berlimpah ruah berkah Amin Ya Rabbal Alamin,” doanya.

Lebih lanjut Buya Dhev berpesan kepada kita semua agar jangan mudah terpancing adu domba dan termakan isu provokasi dalam peristiwa tersebut dan tidak terulang kembali, mari kita bersama-sama untuk tetap respon terhadap permasalahan sekecil apapun di sekitar kita.

“Jangan ada nilai kebencian dan cepat berburuk sangka terhadap permasalahan dan mari kita introspeksi diri dan jangan ikut-ikutan mencari keuntungan dalam situasi ini mencari sebuah kesalahan dan menyudutkan seseorang kita serahkan hal ini dimata hukum dan kita tegaskan kepada Polrestabes Kota Medan untuk memberikan hukuman,” ujarnya Ketua PC ISNU Kabupaten Langkat Dhevan Efendi Rao SH SPd atau sering disapa Buya Dhev. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini