Surat Terbuka Buat Seluruh Suku Batak

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM

Yth:
Sub etnic: Toba, Simalungun, Mandailing, Karo, Pakpak

Melihat dan menimbang lambatnya pembangunan Kawasan Danau Toba dalam puluhan Tahun terakhir dan adanya cobaan sub etnic di Kawasan Danau Toba dengan modus propaganda issue yang bisa merusak kelima etnic tersebut yang sudah mendiami pinggiran Danau Toba selama ribuan Tahun. Tulisan saya ini harap kita sikapi dengan arif dan bijaksana, pahamilah kearifan lokal, pahami sejarah kebersamaan kelima etnic tersebut. Mengapa Usulan Propinsi Tapanuli yang sudah lebih 10 Tahun sampai sekarang tidak terwujud. Semua karena keegoan etnic Toba yang seolah-olah harus garda didepan dalam memperjuangkan Propinsi Tapanuli dengan mengesampingkan Etnic lain. Kemudian pengusulan Propinsi Tapanuli (Protap) sempat terkait ranah hukum karena sampai banyak korban jiwa. Kemudian kabar terakhir pengusulan Propinsi Tapanuli sudah masuk Black List.

Menurut sejarah memang ada dulu Residence Tapanuli yang mencakup semua Kawasan Kabupaten yang ada di pinggiran Danau Toba, Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan. Tapi salah besar bila kita memakai istilah maju dua langkah mundur tiga langkah, alangkah lebih bagus mundur dulu satu langkah tapi bisa maju berlangkah-langkah kedepan. Ibarat Bali lebih dikenal Dunia daripada Indonesia, Danau Toba lebih dikenal siapa saja daripada Sumatera Utara. Ikon Sumatera Utara adalah Danau Toba makanya selalu dijegal oleh oknum-oknum yang tidak ingin lepas dari Propinsi Sumatera Utara. Kabupaten Simalungun, Karo, Dairi melepas dukungan pembentukan Propinsi Tapanuli kala itu, karena propaganda dan banyak faktor tarik ulur kepentingan,serta rebutan lokasi ibukota Propinsi.

Come on Suku Batak,mari berdiplomasi dengan baik, kapan lagi kita mau bangkit, satukan hati pikiran dan jiwa, ada Pak Presiden kita Jokowi yang selalu paham kemauan Rakyatnya. Pribadi lepas pribadi mari kita pikirkan masa depan Suku Batak yang mendiami Kawasan Danau Toba. Secara asset ke Pemerintahan Danau Toba itu adalah asset Propinsi Sumatera Utara bukan asset Tujuh Kabupaten di Kawasan Danau Toba. Makanya sulit membangun Danau Toba karena Danau Toba bukan asset tujuh Kabupaten di kawasan Danau Toba. Kampung halaman kita jangan dibuat seperti lahan uji coba nuklir atau Taman Jurassic Park atau tempat penyebaran virus Corona. Sudah triliunan Dana dari Pemerintah pusat dikucurkan buat membangun Danau Toba tapi wujudnya ibarat masih buat adonan Kue, terus diobok-obok kata Josua. Mari jalin kebersamaan, perbedaan bukan berarti harus membuat kita pisah tapi menjadi penyatu karena Adat dan Budaya kelima etnic tersebut masih sama.

Sesuai UU Pemerintahan syarat pembentukan Propinsi minimal 5 Kabupaten padahal di kawasan Danau Toba itu sudah ada tujuh Kabupaten dan Danau Toba masuk zona geografisnya sebagian :
1.Kabupaten Tapanuli Utara
2.Kabupaten Humbang Hasundutan
3.Kabupaten Toba Samosir
4.Kabupaten Samosir
5.Kabupaten Simalungun
6.Kabupaten Karo
7.Kabupaten Dairi dan pemekaran Kabupaten Kabupaten Pakpak Bharat
Tidak tertutup kemungkinan Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kotamadya Sibolga bergabung menjadi Propinsi Danau Toba. Jawaban akhir untuk mempercepat pembangunan Kawasan Danau Toba adalah dengan membentuk Propinsi Danau Toba.

Mari saudaraku, dinginkan hati dan pikiran dan jangan langsung persoalkan lokasi ibukota Propinsi, jadikan dulu :
“PROPINSI DANAU TOBA”

Yang setuju Propinsi Danau Toba silahkan share.

Salam hormatku buat semua Suku Batak (Toba, Simalungun, Mandailing, Karo, Pakpak)
Dari saya:
Rismon Raja Mangatur Sirait
Ketua Sanggar Budaya Lusido
Alamat Jalan Pendidikan No 14 Parapat

Horas
Mejuah juah
Njuah juah
Rahayu
Walujati
Namaste
Om Swastiastu
Salam Kebajikan
Namo Budaya

- Advertisement -

Berita Terkini