Pemindahan Kantor Walikota Medan, Tengku Kendy: Situs Miliki Ekonomi Tinggi

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Tokoh pemuda Melayu Sumatera Utara T Kendy Hamzah, menyayangkan gencarnya wacana bakal dipindahkannya Kantor Walikota Medan Jalan Kapten Maulana Lubis. Hal itu disampaikan Kendy dalam temu pers di Hotel Emerald Garden Medan, Selasa (7/1/2019).

“Kantor Walikota Medan yang berada di Jalan Kapten Maulana Lubis ini karena memiliki nilai historis yang tinggi, tentunya bakal punya nilai ekonomi tinggi juga. Mengapa harus dihilangkan dengan mengalihkan atau menjualnya kepada swasta,” heran T Kendy Hamzah.

Saat ini ujar T. Kendy Hamzah, masyarakat dunia lewat badan dunia PBB tengah gencar-gencarnya menginventarisir asset-asset peradaban dari masa lampau yang berada pada masing-masing tiap negara. Selain sebagai situs sejarah, juga menjadi perbandingan peradaban bagi masyarakat millennial.

Karenanya Kendy menyayangkan gencarnya wacana pemindahan Kantor Walikota Medan, sebagaimana yang berulangkali disampaikan oleh Gubernur Sumatera Utara beberapa waktu terakhir. Padahal sebut T. Kendy, keberadaan Kantor Walikota Medan yang dahulunya menjadi pusat pertahanan dan benteng Kolonial Belanda di Sumatera Timur- khususnya Kota Medan, harusnya dipertahankan.

Pemindahan Kantor Walikota Medan, Tengku Kendy: Situs Miliki Ekonomi Tinggi Mengapa Ingin Diberangus
T Kendy Hamzah

Soal alasan Gubsu yang menyatakan bahwa kantor walikota tersebut sudah tidak representative dan berada dibibir sungai, Kendy menilai alasan tersebut terlalu mengada-ada dan tidak rasional. Apalagi faktanya, alur sungai Deli yang berada dipinggir Kantor Kota tersebut sempat dirubah, dan tanahnya diambil guna memperluas bangunan hotel yang berada diseberangnya.

Masalah lainnya yang patut dipertimbangkan sebut Kendy, Kantor Walikota Medan yang dulunya merupakan bahagian dari Benteng Kolonial Belanda, dan menjadi saksi heroiknya Perang Sunggal, harusnya oleh Pemko Medan dicatatkan sebagai lokasi warisan sejarah. Hingga eksistensinya dapat dipertahankan, dan masih dapat disaksikan wujud fisiknya oleh generasi millennial Kota Medan hingga ratusan tahun mendatang.

“Masa situs yang jadi lambang prestise bagi Kota Medan, harus dikalahkan dan dipinggirkan oleh kepentingan asing-aseng-asung-atau asong, yang mungkin saja tertarik dengan historisme masa lampau yang punya nilai ekonomi tinggi itu. Dan membuat mereka sangat kempunan untuk menguasai lokasi warisan sejarah tadi,” sesal Kendy lagi. Berita Medan, fian

- Advertisement -

Berita Terkini