GMNI dan HMI, Menggeruduk Kantor Bupati Labuhanbatu

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Labuhanbatu – Masyarakat dan Mahasiswa kembali berunjuk rasa. Dalam orasinya menyampaikan aspirasi tentang monopoli pengadaan plang sekolah yang dibiayai dari dana BOS (Biaya Operasional Sekolah) dengan harga Rp.3.300.000 di depan kantor Bupati Labuhanbatu Jalan Sisingamangaraja Rantauprapat, Sumatera Utara, Senin (16/9/2019).

Massa yang tergabung dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Labuhanbatu Raya dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Labuhanbatu yang hendak ketemu dengan Plt Bupati Labuhanbatu untuk meminta penjelasan mengenai harga plang sekolah Rp.3.300.000 yang dianggap terlalu tinggi dari harga pasaran.

Menurut mahasiswa bahwa harga pasaran untuk pembuatan plang sekolah sesuai informasi yang didapatkan dari tukang las / tukang jerejak paling mahal Rp.2.000.000. “Kemudian harga pelang tersebut semua sekolah ditetapkan harga yang sama Rp.3.300.000, sehingga masyarakat menduga ada yang mengkoordinir sehingga bisa sama di seluruh sekolah SD yang ada di Kabupaten Labuhanbatu ini,” jelasnya.

Setelah melalui negoisasi puluhan mahasiswa tersebut akhirnya diperkenankan masuk ke Kantor Bupati Labuhanbatu yang dikawal oleh pihak Kepolisian dari Polres Labuhanbatu dan Satuan Polisi Pamong Praja yang diterima oleh Asisten Pemerintahan dan Sosial Kabupaten Labuhanbatu Nasrullah di ruang rapat Bupati Labuhanbatu.

Asisten Pemerintahan dan sosial Nasrullah menanggapi aspirasi mahasiswa bahwa perpajakan tidak mungkin melakukan manipulasi data karena mereka sudah online dan masalah harga pelang sebaiknya kita konfirmasi kepada Kadis Pendidikan dan Nasrullah menghubungi Kadis Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu untuk masuk ke ruang rapat Kantor Bupati Labuhanbatu.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu H Sarimpunan Ritonga SPd MPd menyampaikan penjelasan dihadapan mahasiswa tentang plang merk harus dirubah sesuai dengan peraturan terbaru dan ada tiga perubahan yang harus dilakukan yakni cap stempel, Kepala Surat dan Plang Merk Sekolah, hal ini bagi SD dan SMP karena perubahan nomor sekolah dari enam digit menjadi dua digit.

GMNI dan HMI, Menggeruduk Kantor Bupati Labuhanbatu
Aksi Mahasiswa Labuhanbatu

“Masalah pembuatan plang sekolah berapa harganya bukan wewenang saya dan perlu kita ketahui ada beberapa sekolah tidak mengganti plang/ papan merek tetapi hanya mengganti tulisan dan ada yang mengganti plang baru dan pelang yang lama digunakan untuk pelang gugus depan pramuka,” jelas H Sarimpunan Ritonga.

H Sarimpunan juga menambahkan mengenai harga plang merk itu ditentukan oleh kepala sekolah dengan tukang yang membuat. “Hal itu dilakukan oleh masing – masing kepala sekolah tanpa ada campurtangan dari kantor Dinas,” tegas Sarimpunan.

Nasrullah menyampaikan kepada mahasiswa bahwa itulah penjelasan dari kepala dinas pendidikan. “Kalau mahasiswa punya data silahkan saja melaporkannya kepihak Kepolisian atau Kejaksaan,” tutup Nasrullah. Berita Labuhanbatu, Denni Pardosi

- Advertisement -

Berita Terkini