Kades Bogak Dituntut Masyarakat, Masalah BUMDES dan Drainase

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Batubara – Kantor Desa Bogak di geruduk masyarakat setempat di antaranya adalah emak-emak yang menuntut permasalahan terkait Anggaran Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dan masalah Drainase, yang diduga program dan keuangan Bumdes tahun 2017 dan 2018 tidak jelas alirannya.

Demo yang dilaksanakan pada Senin (21/1/2018) di Kantor Desa Bogak pukul 10:00 WIB, menuntut kepala desa agar melakukan klarifikasi terkait anggaran dana Bumdes yang diduga dipakai untuk pembelian lahan Bumdes di Jalan Sri Tanjung bernilai 50 juta tanpa sepengetahuan sekretaris Bumdes yaitu Iqbal Tawakal.

Akibatnya, salah satu massa aksi mengatakan dalam orasinya meminta kepada kepala desa bogak agar mundur dari jabatannya karena mosi tidak percaya terhadap kepala desa bogak yaitu kholil Nasution.

“Kami disini masyarakat tidak bodoh, kami tidak buta, kami menduga bahwa ada permainan suntikan dana Bumdes yang tidak terbuka,” ungkap salah seorang orator.

Tidak cukup sampai disitu, Kondisi demo mulai memanas dengan kondisi cuaca yang juga panas membuat emak-emak setempat berteriak untuk meminta keadilan dengan memebentangkan spanduk praga demo yang bertuliskan “Kami Datang Untuk Keadilan”.

Salah satu perwakilan emak emak dari Jalan Jati Pasar 1 menyampaikan Aspirasinya dengan mengatakan kekecewaannya karena kepala desa tidak menepati janjinya terkait perbaikan drainase, bak sampah yang sudah di Musrenbangkan namun sampai saat ini belum terealisasi.

“Pak kami datang kari menuntut beberapa hal kepada bapak yang pertama Drainase yang sudah 4 tahun tidak adanya perbaikan, selain itu juga bak sampah sampai saat ini tidak kunjung ada,” ungkapnya.

Kades Bogak
Massa meyampaikan orasinya
Emak-emak menyampaikan orasinya

Kemudian, sambungnya, masalah keamanan juga menjadi keresahan bagi kami, sebab hampir setiap malam ini terjadi namun tidak pernah ada keamanan yang dilakukan,” jelasnya.

Menanggapi hal itu, Kholil Nasution menanggapi aspirasi masyarakat dan mengatakan bahwa seharusnya masalah ini disampaikan kepada BPD.

“Masalah Bumdes harusnya sampaikan juga kepada pihal BPD, jangan ke saya saja, kalau soal yang lain saya sudah bekerja bagus-bagus, sampai sampai masyarakat sakit pun saya juga yang antarkan, jadi apa lagi kurangnya saya,” kata kepala desa dengan wajah sedih bercampur emosi.

Namun, tanggapan kepala desa tidak membuat masyarakat semakin diam melainkan terdengar teriak, ganti kepala desa, apa yang dikatakannya bongaaak. Pekik emak-emak yang merupakan bagian massa aksi tersebut.  Berita Batubara, Alvian

- Advertisement -

Berita Terkini