MUDANEWS.COM, Langkat – Nyungseknya mobil taft BK 1810 PC di getek sungai Wampu, hingga kini masih menjadi pembicaraan hangat warga Langkat dan dianggap misterius oleh warga.
Udin Hombing sapaan akrabnya salah seorang warga Ujung Baka Bingai mengatakan bahwa getek Bukit Lintang memiliki kisah misterius yang terjadi di sekitar getek.
”Mulai air yang tidak surut untuk mengangkat tanah dari bukit, agar supaya bisa warga melewati dengan nyaman,” ujarnya Jumat petang, (18/01/2019).
Anehnya, alat excavator (alat berat) sudah diturunkan untuk mengerok tanah. Akan tetapi tidak bisa di kerok air yang tidak surut–surut.
“Macam ada penghuninya, udah beberapa kali mau di kerok bukit itu untuk meratakannya, tidak bisa-bisa, sehingga alat berat pun kembali dinaikkan,” katanya.
Terpisah, Ketua PC IMM Kabupaten Langkat, Zaidur Siregar mengatakan turut berduka cita atas meninggalnya tujuh orang di getek dan bangga melihat gotong royong masyarakat Desa Stungkit, Kecamatan Wampu itu.
“Semoga amal ibadahnya di terima Allah SWT dan yang di tinggalkan mendapatkan kesabaran,” ucapnya.
Zaidur berharap kepada pengusaha getek dan pemkab Langkat untuk menyediakan pelampung dan pengendali (supir) getek, mengingatkan warga dan penumpang untuk turun dari dalam mobil.
”Setiap warga harus selalu berhati-hati saat menaikkan getek dan warga yang mobilnya ketika naik mobil penumpangnya, harus turun dari dalam mobil agar nantinya kalau terjadi apa-apa bisa di tolong langsung,” imbaunya.
Diberitakan sebelumnya, tujuh orang dalam mobil taft menaiki getek dimaksud. Sudah lima jenazah korban ditemukan. Dan dua orang lagi yakni Kliwon, Laki-laki (50), Wiraswasta Dusun 7 Bukit Tengah Stungkit dan istrinya Nurhayati (48) ibu rumah tangga Dusun 7 Bukit Tengah Stungkit masih hilang. Berita Langkat, Lana
