Rakernas XII APEKSI 2017, KPBU di Medan Jadi Bahan Percontohan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Walikota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S M.Si tampil sebagai pembicara dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Tahun 2017 di Savana Hotel Jalan Letjen Sutoyo, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (20/7).

Dihadapan 98 Walikota se-Indonesia yang tergabung dalam APEKSI, Eldin menyampaikan materi tentang pengalaman Kota Medan dalam pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Tampilnya walikota sebagai pembicara untuk berbagi pengalaman dengan kota lain terkait dengan pelaksanaan KPBU yang tengah dilakukan Pemko Medan. Saat ini secara bersamaan ada dua proses KPBU yang sedang dijalankan di Kota Medan yakni KPBU Transportasi Kota Medan dalam bentuk penyediaan sistem angkutan umum massal berupa Light Rail Transit (LRT) dan Bus Rapid Transport (BRT), serta KPBU Pengembangan RSUD Dr Pirngadi Medan.

Dalam pelaksanaan proyek KPBU ini, Eldin mengatakan, pihaknya selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) berkolaborasi dengan beberapa kementrian terkait diantaranya Kementrian PPN/Bappenas selaku pemberi fasilitas penyusunan Pra Studi Kelayakan Awal (OBC) dalam tahap perencanaan.

Kemudian, lanjut Eldin, Kementerian Keuangan selaku pemberi Fasilitas Pengembangan Proyek (PDF) dalam tahapan penyiapan dan transaksi. Lalu, Kementerian Sektoral selaku pemberi fasilitas dukungan pemerintah dan PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (PII) selaku pemberian jaminan pemerintah.

Selanjutnya Eldin menjelaskan, tujuan masing-masing proyek KPBU tersebut. Dijelaskannya, KPBU Transportasi bertujuan menyediakan sistem angkutan umum massal yang nyaman, handal dan terpadu guna meningkatkan aksebilitas dan konektifitas dengan mempertimbangkan aspek teknis, keuangan, ekonomi dan lingkungan.

Sedangkan tujuan KPBU RSUD Dr Pirngadi, papar Eldin, di antaranya untuk membangun newming untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien, termasuk pasien umum dengn menyediakan pelayanan medis dengan menyediakan pelayanan medis canggih, nyaman dan mudah dibandingkan dengan layanan yang sekarang ada.

Menurut walikota, lingkup kerjasama KPBU Transportasi yang ditawarkan yakni kerjasama pembangunan, pembelian, pengoperasian, pemeliharaan, pengelolaan sistem dan penerimaan tiket oleh Badan Usaha Pelaksana (BUP) untuk prasarana LRT dan BRT serta untuk sarana LRT.

Sedangkan untuk sarana BRT nantinya, walikota mengatakan akan dikerjasamakan lagi ke pihak operator bus. Sementara untuk pengelolaan Transit Oriented Development (TOD) dikelola oleh Pemko Medan dengan BUP dan BUMN/BUMD/Swasta.

“Untuk pengembangan RSUD Dr Pirngadi, lingkup kerjasama yang ditawarkan berupa desain pembangunan, pemeliharaan untuk gedung serta pembelian dan pemeliharaan alat kesehatan oleh BUP. Pemko Medan melalui RSUD dr Pirngadi akan melakukan pengoperasian,” kata Walikota.

Dihadapan para walikota, Eldin kemudian menguraikan pengalaman dalam tahapan dan proses terakhir yang sedang dijalani dalam pelaksnaan KPBU di Kota Medan. Untuk KPBU Transportasi bilang Eldin, saat ini sudah berada dalam tahapan penyiapan dan transaksi yang difasilitasi oleh pihak Kementerian Keuangan yang nantinya akan menghasilkan keluaran berupa dokumen Studi Kelayakan Final Business Case (FBC), serta pendampingan dalam proses lelang.

“Proses ini akan berlangsung dan selesai kurang lebih dua tahun ke depan, sehingga diperkirakan konstruksi baru bisa dilakukan paling cepat akhir tahun 2019. Untuk pendanaan penyiapannya banyak dibantu pihak Kementerian Keuangan. Sedangkan untuk KPBU Pengembangan RSUD Dr Pirngadi prosesnya saat ini berada dalam tahap perencanaan yang telah menghasilkan keluaran berupa Dokumen Pra Studi Kelayakan/Outline Business Case (OBC) dan pendanaannya juga turut dibantu pihak JICA,” jelasnya.

Dikatakan Eldin, Pemko Medan menyadari, pengembangan infrastruktur perkotaan di Kota Medan memiliki tantangan yang lebih banyak kedepan. Karenanya, dibutuhkan perencanaan teknis yang matang.

Eldin yakin, semua Walikota yang hadir ini memiliki pemahanan yang sama mengenai KPBU. Namun dari pengalaman yang sudah dilakukan Pemko Medan, Eldin menggaris bawahi unuk pemahaman bersama agar pelaksanaan KPBU bisa berjalan lancar.

Selain komitmen Pemko Man untuk menyelesaikan setiap tahapan dan proses pelaksanaan KPBU, Eldin mengatakan tentunya perlu dukungan segenap jajaran dan tingkatan pemerintahan untuk secara bersama-sama mewujudkan keberhasilan KPBU. Kemudian, koordinasi dan komunikasi yang intens dan efektif dengan pihak Kementrian (Bappenas, Kementerian Keuangan dan Kementrian Teknis).

Disamping itu, pesan Eldin lagi, kebijakan dan regulasi yang memadai dan mendukung pelaksanaan KPBU di antaranya RPJD, RPJMD dan RTRW. Serta kondisi dan potensi perekonomian dan keuangan Kota Medan yang semakin baik pada masa mendatang.

”Insya Allah dengan niat dan kemauan yan tinggi, rencana pembangunan dan pengembangan infrastruktur perkotaan di wilayah kita dapat terwujud,” harapnya.

Rakernas XII APEKSI berlangsung selama tiga hari. Selain diisi dengan diskusi panel, juga dilakukan pawai budaya serta pembukaan Indonesia City Expo 2017. Setelah itu dilanjutkan dengan penanaman pohon khas daerah yang dilakukan seluruh para walikota yang tergabung dalam APEKSI. Sedangkan penutupan diisi dengan diskusi panel dan sidang pleno untuk menyampaikan hasil sidang sekaligus menetpkan hasil rekomendasi Rakernas XII APEKSI 2017.

Presiden RI, Joko Widodo menutup langsung Rakernas XII APEKSI tersebut. Ada tiga pesan yang disampaikan Presiden, selain mengajak seluruh walikota untuk terus melakukan inovasi yang memperbaharui, juga selalu berkreatifitas mengingat industri kreatif cukup tinggi serta memiliki jiwa entrepreneur melalui kebijakan yang diambil. “Ketiga hal ini harus dilakukan jika tidak ingin tertinggal,” pesan Presiden. (ka)

 

- Advertisement -

Berita Terkini