Kunjungi Labura, Pemuda Turki : Ada Persamaan Budaya Turki dan Indonesia

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Labura – Seorang Pemuda asal Turki bernama Hasbi Sein berkunjung ke Kabupaten Labuhanbatu Utara bersama rombongan Habiburrahman El Shiraz dalam acara Nuzulul Quran Pemkab Labura, Minggu (18/6/2017).

Hasbi Sein yang turut hadir di Labura saat diwawancara wartawan di Rumah Dinas Bupati Labura mengungkapkan bahwa Indonesia seperti rumah keduanya setelah Turki dan ia sangat nyaman berada di Indonesia.

“Terdapat kesamaan Budaya antara Indonesia dan Turki yang membuat saya menjadi betah tinggal di Indonesia. Salah satunya adalah bagaimana antusias warga yang membangunkan sahur berkeliling kampung dengan membawa bedug sama seperti di Turki,” ujar Hasbi yang sudah fasih berbahasa Indonesia ini.

Indonesia pernah menjadi “guru” bagi negara tetangga. Pada dekade 1960-an hingga 1970-an, banyak pelajar-pelajar dari Malaysia yang belajar di Indonesia. Namun setelah era itu malah sebaliknya, warga Indonesia banyak yang belajar di Malaysia.

Hal tersebut bukan berarti menghilangkan minat masyarakat Internasional untuk belajar di Indonesia. Salah satunya Hasbi Sen, yang tetap antusias meneruskan S2 di Indonesia. Setelah menyelesaikan S1 bidang Ekonomi di Erciyes University di Kayseri, Turki, kemudian dirinya menikah dengan wanita asal Palembang dam melanjutkan pendidikan pada Program Pascasarjana UIN Raden Fatah Palembang Prodi Sejarah Peradaban Islam tahun 2002.

“Saya ke Indonesia berawal dari kedatangan Prof M Sirozi PhD pada Maret 2002 yang saat ini menjabat sebagai Rektor di kampus tersebut. Beliau hadir dalam acara simposium Internasional tentang Badi’uz Zaman Said Nursi yang digelar selama dua hari. Kampus tersebut bekerja sama dengan Turki terkait pemikiran Said Nursi, dan saya meraih beasiswa dari Yayasan Istanbul,” ujar Hasbi Sen.

Dua bulan setelah simposium, Hasbi berangkat ke Palembang, Indonesia. Awalnya, kata Hasbi, dirinya sama sekali tidak memahami bahasa Indonesia. Dibutuhkan waktu 3 bulan untuk kursus bahasa Indonesia di awal masuk kuliah.

“Sebagai mahasiswa jurusan Peradaban Islam, saya akan mensosialisasikan pemikiran Said Nursi yang merupakan ulama besar asal Turki yang menulis Tafsir tematik berjudul Risalah Nur sebanyak 12 jilid. Tulisannya banyak membahas tentang hikmah dan membahas ibadah secara rasional dan tamtsil (perumpamaan), seperti salat merupakan kebutuhan layaknya makan dan minum yang merupakan kebutuhan,” terang Hasbi. Berita Labura, Ahmad Maherdika Hsb

- Advertisement -

Berita Terkini