Laporan: Dian Rahmad
MUDANews.com, Medan (Sumut) – Siapa saja pasti tergoda setiap kali melewati jalan dari Kota Medan menuju Kota Tebing Tinggi ataupun sebaliknya. Bagaiamana tidak, deretan penjual lemang di pinggiran Jalan Lintas Sumatera ini seolah olah memaksa para pengendara untuk berhenti sekadar mencicipi lemang yang dijajakan di pinggiran jalan yang konon menurut penjual lemang di sini sudah puluhan tahun lamanya.
Jajanan khas Kota Tebing Tinggi ini, seperti diketahui dalam proses memasaknya menggunakan bambu dan di bakar, tentunya mempunyai cita rasa yang bebeda. Menurut Dewi, salah seorang penjual lemang mengatakan, untuk menjaga rasa lemang, dalam memasak lemang bambu yang digunakan hanya menggunakan satu bambu untuk satu kali masak.
“Kalau masaknya dengan satu bambu saja, gak diganti-gnti, hilang aroma khas lemangnya, makanya semua penjual disini rata-rata, buat satu bambu untuk satu lemang” ujar Dewi, Senin (6/3).
Selain itu lemang Tebing Tinggi akan terasa lebih nikmat jika dimakan dengan selai dengan bebagai macam rasa, mulai dari srikaya, pandan dan lain sebagainya. Selai lemang Tebing Tinggi ini juga diracik sendiri oleh penjualnya. Semua orang bisa menikmati lemang ini dengan harga per bambunya berkisar Rp 15.000 sampai Rp 20.000.
“Semuanya kita buat sendiri, selainya juga buat sendiri, kalau harganya gak mahal-mahal lah,” tambahnya.
Penjual lemang akan lebih banyak ditemui di jalan lintas menju Tebing Tinggi di hari libur atau pun di akhir pekan, dan pada hari biasa hanya beberapa pedagang yang berjualan.[jo]
