Langkah yang Tak Ingin Berhenti

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Oleh: Abdi Mulia Lubis

MUDANews.com, Rantau Parapat (Sumut) – Ribuan meter lebih ia melangkah setiap harinya dari jalan ke jalan, mengutip dan menyapu satu persatu daun-daun kecokelatan yang telah gugur dari pepohonan. Angin-angin yang melintas dari kendaraan sepeda motor dan mobil tak henti menerbangkan sampah yang telah ia kutip dari dalam skop hijau. Sampah itu telah disapu dan dikutip, namun jatuh kembali lalu dikutip, jatuh kembali terbawa angin dan petugas tukang sapu tak henti mengutip sampah dedaunan yang terbang saling berantakan. Sambil berjalan ia menyapu melangkah ratusan meter, Sungguh pekerjaan yang sangat melelahkan namun perjuangan itu memberi pengabdian yang besar terhadap majunya setiap perkotaan.

Tentunya ada refleksi dari pekerjaan tukang sapu, sebesar apapun kekayaan masyarakat disetiap kota, bila jalananya banyak tumpukan sampah dedaunan maka kota itu tiada indahnya. Tak berkesan dalam pandangan dan tak menimbulkan kenyamanan di hati.

Berbicara mengenai sampah yang telah dikutip namun jatuh lagi, Setelah penulis perhatikan bahwa laju kendaraan yang melintas berpengaruh besar dalam menentukan angin, sehingga arah angin yang tertuju pada petugas tukang sapu, membuat sampah yang telah ia kutip kembali terbang.

Disini penulis ingin berbagi saran kepada pembaca, bahwa ini sangat penting bagi para pengendara sepeda motor atau mobil yang sering melaju kendaraannya dengan kecepatan tinggi agar memelankan laju kendaraannya bila melihat petugas tukang sapu yang sedang membersihkan sampah di jalan, tujuannya adalah agar angin tidak berhembus kencang dari laju kendaraan yang melintas ke petugas tukang sapu, dan petugas tukang sapu tidak kesulitan mengutip dan menyapu sampah yang berada di sekitar jalanan. Bayangkan jika sampah yang telah di kutip jatuh berulang-ulang tentunya kota yang kita jaga ini akan lama bisa bersihnya.

Sebagai masyarakat kota Rantauprapat tentunya kita ingin kota kita terlihat bersih dan rapi, setiap harinya ribuan masyarakat dari luar kota baik kabupaten dan provinsi selalu hadir singgah menikmati kota Rantauprapat yang kita cintai bersama, sekedar menyinggahi ataupun resreshing tentunya mereka ingin cari tahu bagaimana perkembangan kota Rantauprapat dan apa yang berkesan dari kota yang khas dengan sawitnya. Berkaca pada majunya kota Kisaran, Tebing Tinggi, Medan lainnya di Sumatera Utara tentu sangat penting bagi rakyatnya untuk menjaga laju kendaraannya. Selain membantu petugas tukang sapu agar tak kesulitan menyapu dan mengutip sampah, tentu menyelamatkan Anda juga dari perjalanan. Saya belum pernah menyapu di jalanan, tapi bila menyapu dihalaman depan rumah pernah, tanpa ada gangguan angin sampah itu bisa saja jatuh dan terbang lagi, apalagi dengan adanya angin kencang dari lintasan laju kendaraan.

Hal-hal seperti ini sering kita lihat namun jangan terlupa dan jangan menganggap bahwa pekerja tukang sapu itu rendah sekali derajatnya. Ada nilai yang tak terlihat dari setiap bungkusnya, sebuah isi yang jika kita tahu makna pekerjaan dan halalnya maka kita akan terus mensyukuri nikmat sang pencipta.

Tiada yang salah dengan pekerjaan tukang sapu, yang salah ialah cara Pandang yang terlalu berlebihan. Kerja tanpa memandang sesuatu harus menjadi apa dan jangan muluk-muluk, karena Halal adalah yang paling utama dicari. Sesuatu yang dipandang kecil mulanya dari diri sendiri, bila tak bekerja maka tiada pengalaman. Sukses ialah tentang pengalaman, bila tiada bergerak hati tukang sapu jalan untuk membersihkan jalan, maka kota kita tak sebersih sekarang.[jo]

- Advertisement -

Berita Terkini