Pemilik Toko Air Soft Gun Korban Penembakan OTK Dikenal Sebagai Orang Baik dan Dermawan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Putra

MUDANews.com, Medan (Sumut)– Indra Gunawan (45), korban penembakan yang meregang nyawa setelah di tembak oleh orang tak di kenal (OTK), tepat di depan tokonya KUNA Air Reiki & Air Soft Gun di Jalan Ahmad Yani, Kel. Kesawan, Kec. Medan Barat, Rabu (18/1/2017) semalam pagi, meninggalkan luka yang mendalam bagi pihak keluarga yang di tinggalkan.

Hal itu disebabkan, dimata keluarga sosok Indra Gunawan yang akrab di panggil Kuna ini di kenal sebagai sosok yang baik, taat beribadah dan dermawan. Selain itu, bapak 4 anak ini termasuk salah satu tokoh dipersatuan umat Hindu dan sempat menjadi ketua Pharisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI).

Tidak hanya itu, Kuna juga dikenal sebagai sosok yang low profile. Terbukti, selain mempunyai jiwa sosial tinggi ia juga aktif di organisasi kepemudaan Pemuda Pancasila (PP). Tak cuma itu, selain sukses di bidang bisnis, ia juga bergelut dibidang politik dan menjadi salah satu anggota dari partai Golongan Karya (Golkar).

Saat ditemui wartawan di rumah duka, abang sepupu korban, Rawi Kresna (48) mengatakan, bahwa Kuna merupakan orang yang kritis dan aktif sebagai aktivis di paguyuban umat Hindu. Menurutnya, banyak rekan-rekannya merasa tersaingi dan berbeda prinsip.

“Adik saya ini orangnya kritis, dia juga termasuk salah satu aktivis dipersatuan Hindu. Jadi banyak yang enggak suka sama dia, kalau orangnya bagus kali ini. Sosial orangnya dan mudah bergaul,” ujarnya.

Rawi menambahkan, bahwa pemilu mendatang Kuna akan maju sebagai legislator dari Fraksi Golkar.

“Pemilu sebelumnya dia ikut dari PKB. Kalau yang saya tahu, dia akan maju sebagai caleg dari partai Golkar 2019 nanti,” terangnya.

Lain halnya dengan Santi (42), wanita yang merupakan tetangga korban ini mengatakan, bahwa korban termasuk orang yang taat beribadah dan rela berbagi.

“Dia ini kalau orang muslim, bisa dibilang alim orangnya. Tiap hari tidak lupa ke kuil untuk beribadah dan dia aktif dipersatuan umat Hindu. Dia juga pernah jadi ketua PHDI 5 tahun lalu. Selain itu, di STM juga dia paling dermawan. Setiap ada yang kemalangan dia keluarkan uang pribadinya untuk keluarga yang tertimpa kemalangan. Bahkan dia juga membangun kuil di Lapas Tanjung Gusta Maman kuilnya Krisna,” ujarnya.

Sementara istri korban Kawida menyebut, bahwa suaminya merupakan sosok kepala keluarga yang hebat dan sukses dalam membina rumah tangga.

“Dari susah suami saya ini. Dulunya dia cuma cleaning servis, dia rajin bekerja sampai 15 tahun berbisnis softgun berhasil. Padahal, cita-cita dia mau jadi caleg nanti ketika pemilu,”kenangnya dengan raut wajah sedih.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini