Klasifikasi Soal Pemadaman Listrik 1 Januari Lalu, PLN: Ini Murni Teknis

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Dhabit Barkah Siregar

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Menanggapi soal padamnya listrik pada pembuka tahun 2017 di sejumlah wilayah Medan kemarin, PT PLN Persero melalui General Manager (GM) Sumbagut, Sugianto meminta maaf. Permintaan maaf itu, terucap saat Ketua Komite II DPD RI, Parlindungan Purba SH, MH, menanyakan perihal penyebab matinya aliran listrik di beberapa wilayah di Sumut.

“Pada kesempatan ini, saya ingin bertanya kepada bapak, pada tanggal 1 Januari lalu, masyarakat mendapat kado mati lampu?,” cetus Parlindungan.

Dalam rapat tersebut, Sugianto mengatakan jika penyebab padamnya listrik 1 Januari lalu murni karena faktor teknis dan bukan dari pihak PLN. “Atas nama PLN saya meminta maaf. “Ini murni teknis, tidak ada indikasi sabotase, tidak ada indikasi kesengajaan,” jelas Sugianto di ruang rapat Kantor PLN Pembangkit Sumatera Bagian Utara (Kit Sumbagut) Jalan Brigjen Katamso KM 5.5, Medan Johor, Jum’at (6/1) siang.

Lebih lanjut, yang menjadi poin utama penyebab padamnya listrik itu, dikarenakan pipa milik PT Pertamina Gas (Pertagas) di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Belawan yang rusak. Setelah terindikasi, kerusakan diakibatkan terhentinya suplai gas melalui jalur pipa menuju turbin. Sehingga, kerusakan ini pun meluas hingga ke Aceh. Sugianto tak menafikan atas cakupan wilayah yang terkena dampak padam listrik (black out) itu. Namun, dirinya menyangkal jika itu terjadi bukan karena perusahaan yang dipimpinnya, melainkan perusahaan yang bekerjasama dengan pihaknya. Pun begitu, dirinya juga bertanggung jawab akan hal itu.

“Jadi listrik itu, dari Medan ke Aceh adalah satu kesatuan. Jadi jika ada satu gangguan, bisa merembet ke mana-mana,” terang Sugianto.

Dalam rapat itu, juga turut hadir Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI), yang diwakili oleh Parlaungan Simangungsong. Pada kesempatannya, dirinya menyayangkan atas sikap PLN karena belum bisa memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakat, terlebih lagi bertepatan dengan kenaikan tarif listrik.

Karenanya, dirinya meminta agar PLN bisa memperbaiki sistem proteksi terhadap segala kerusakan teknis, agar kedepannya tidak terjadi hal serupa.

“Kita meminta sistem pengaturan beban dan pengamanan listrik di Sumut harus ditingkatkan. Kita meminta PLN dan Pertagas selalu berkoordinasi. Sistem jaringan jalur listrik harus di perbaiki. Agar perizinan pembangunan pembangkit listrik di Sumut dipermudah,” ujar Ketua MKI, Parlaungan Simangungsong.

Adapun beberapa pembangkit listrik yang mengalami kerusakan, yakni PLTU Labuhan Angin 1, Nagan Raya 2, Pangkalan Susu 2, Labuhan Angin 2 dan Nagan Raya 2. Rata-rata mengalami pecah pada bagian turbin.

Sebelumnya, pada 17 Januari 2016 lalu juga terjadi Black Out. Terindikasi, pembangkit mengalami kerusakan pada rotor dan strator exciter di PLTU Nagan Raya 2, juga pecahnya pipa CWP di PLTU Pangkalan Susu 1 dan 2.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini