Mudanews.com Jakarta, 11 Desember 2025
Menjadi negara yang dilintasi garis khatulistiwa dengan limpahan kekayaan alam, membuat Nusantara memiliki resiko alam yang tinggi apabila tidak dijaga dengan bijak. Bencana alam yang sering terjadi di akhir tahun menjadi bukti bahwa alam bisa sedemikian baik dengan memberi sumber daya untuk dimanfaatkan. Namun suatu saat alam bisa marah ketika para penghuninya abai pada kelestariannya.
Pernyataan tersebut disampaikan AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) selaku Ketua Umum ormas Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB ) dalam sebuah wawancara kepada awak media. Gus Wal menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas musibah banjir dan tanah longsor di berbagai daerah.
“Musibah bencana alam yang terjadi di Nusantara ini selalu memberi pesan tentang pentingnya menjaga hutan sebagai sumber kehidupan. Banjir dan tanah longsor di negara dengan curah hujan tinggi penyebabnya ulah penebangan hutan secara serampangan. Yang jadi korban justru adalah masyarakat adat para penjaga tradisi dan alam. Bukan para pelaku perusak alam, baik yang di lapangan maupun para pemangku kebijakan yang serampangan. Ini yang sungguh memprihatinkan kita semua” jelas Gus Wal
Gus Wal bersama PNIB kemudian merefleksikan keprihatinan tersebut dengan aksi Kirab Merah Putih dalam rangka mengembalikan nilai-nilai tradisi, budaya dan Nasionalisme sebagai anak bangsa yang sedang mengalami musibah.
“Kirab Merah Putih menjadi aksi kongkrit kami tidak hanya narasi dan kata-kata. Kirab tanggal 14 Desember 2025 nanti sebagai upaya menjalin solidaritas dan rasa empati kita semua atas musibah bencana alam di tempat lain. Kita semua bersaudara sebangsa dan setanah air. Dukamu duka kami juga, kita bangkit bersama dari musibah. Dan yang terpenting lagi mengambil hikmah, jika tidak ingin musibah datang lagi maka rawatlah alam, lingkungan, budaya dan tradisi” papar Gus Wal
Gelaran Kirab Merah Putih PNIB Jakarta akan dilaksanakan pada hari Minggu (1412/25). Mengambil rute start dari Gerbang 5 Gelora Bung Karno menuju Bundaran HI dan kembali lagi ke GBK. Rencananya kain merah putih sepanjang hampir 500 meter akan diarak oleh peserta kirab bersama masyarakat di sepanjang lokasi.
“Kirab Merah Putih PNIB tetap menjaga independensi, tidak terafiliasi kepentingan politik apapun. Kami bergotong royong dalam satu semangat menjaga solidaritas, anti intoleransi, radikalisme, khilafah dan Terorisme. Harmoni dalam Bhineka Tunggal Ika. Kirab kebangsaan itu juga kita persembahkan dalam rangka Haul Bapak Bangsa mendiang Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ke 16. Sekaligus menyambut Natalan Nusantara yang aman damai dan harmonis di tengah segala perbedaan” tutup Gus Wal di akhir pernyataannya.**(Red)

