Mudanews.com. Boyolali — Ratusan warga Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, sejak Minggu (26/10/2025) memblokade akses jalan menuju lokasi kegiatan Mimbar Rakyat yang diselenggarakan oleh Rumah Juang Solo Jawa Tengah di bawah pimpinan Suroto.
Dari pantauan awak media Mudanews.com, kegiatan tersebut bertema “Adili Jokowi, Makzulkan Gibran”. Namun, warga menilai kegiatan itu bersifat provokatif dan berpotensi memecah belah masyarakat.
Joko Sasono, salah satu tokoh masyarakat Desa Sawahan, mewakili warga menyatakan penolakan terhadap kegiatan tersebut.
“Kami, warga Desa Sawahan Kecamatan Ngemplak Boyolali, menolak kegiatan Mimbar Rakyat yang direncanakan digelar pada tanggal 27 dan 28 Oktober, yang diketuai oleh Bapak Suroto,” ujarnya kepada Mudanews.com.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi.
“Kami mengajak seluruh warga Sawahan dan masyarakat Kecamatan Ngemplak untuk menjaga ketenangan, tidak mudah terprovokasi, serta menciptakan situasi yang aman dan kondusif di lingkungan masing-masing. Ngemplak adalah rumah kita, mari kita jaga bersama,” tambahnya.
Hingga berita ini ditulis, warga masih berjaga di sejumlah titik dan terus melakukan blokade terhadap akses menuju lokasi kegiatan.
Sementara itu, Suroto selaku ketua panitia penyelenggara ketika dikonfirmasi Mudanews.com membenarkan adanya penolakan warga. Ia menyebut pihaknya sempat menarik diri dan memusatkan kegiatan di kawasan Manahan, Solo.
Meski demikian, Suroto mengaku masih mempertimbangkan untuk melanjutkan kegiatan tersebut di lokasi semula.
Menurutnya, dalam aksi yang direncanakan hari ini, panitia akan menghadirkan dua narasumber, yakni Roy Suryo dan Bambang Tri Mulyono, penulis buku “Jokowi Undercover”.
Sementara itu, dari akun TikTok FlowWerfall, disebutkan bahwa gerakan Mimbar Rakyat akan digelar secara maraton hingga pelantikan wakil presiden pengganti Gibran.**
(Redaksi)
