Mudanews.com, Jakarta — Sejarawan sekaligus Kepala Badan Sejarah Indonesia DPP PDI Perjuangan, Bonnie Triyana, menolak usulan pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden kedua RI, Soeharto. Menurutnya, pemberian gelar tersebut bisa mengaburkan standar moral publik dan bertentangan dengan semangat reformasi yang membatasi kekuasaan.
Bonnie menilai, meski Soeharto merupakan tokoh besar bangsa, fakta sejarah tentang pelanggaran HAM dan praktik korupsi di masa Orde Baru tidak bisa diabaikan. Ia khawatir generasi muda kehilangan acuan tentang pemimpin yang demokratis dan berintegritas jika Soeharto dijadikan teladan nasional.
Sementara itu, Ketua MPR Ahmad Muzani menyebut nama Soeharto sudah memenuhi syarat untuk dianugerahi gelar pahlawan, namun keputusan akhir sepenuhnya berada di tangan Presiden Prabowo Subianto. Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memastikan, proses pengusulan gelar telah melalui pembahasan panjang dan melibatkan berbagai kalangan ***(Red).