Mudanews.com Makassar – Ketua DPRD Kota Makassar, Supratman, menuai kritik tajam setelah dinilai absen pada momentum krusial. Politikus Partai NasDem itu disebut tak hadir saat rapat paripurna berlangsung, bahkan ketika gedung DPRD Makassar dibakar massa pada pekan lalu.
Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Makassar menilai sikap Ketua DPRD tidak sejalan dengan pernyataannya yang belakangan disampaikan di forum resmi Forkopimda bersama organisasi kepemudaan, Minggu, 31 Agustus 2025. Dalam forum itu, Supratman menyatakan siap mengorbankan nyawa demi menjaga Makassar.
Ketua KNPI Makassar, Syamsul Bahri Majjaga, menyebut pernyataan tersebut ironis. “Faktanya, saat peristiwa terjadi, Ketua DPRD tidak hadir. Ia justru melakukan kunjungan ke luar daerah, padahal agenda paripurna jelas sudah terjadwal oleh Badan Musyawarah,” kata Syamsul, Senin, 1 September 2025.
Tragedi pembakaran Gedung DPRD Makassar menewaskan dua staf dewan serta menimbulkan kerugian besar. Menurut Syamsul, absennya Ketua DPRD menunjukkan lemahnya kepemimpinan.
“Jangan seolah ingin tampil sebagai pahlawan di atas penderitaan rakyat. Yang dibutuhkan adalah keberanian moral, meminta maaf, dan hadir langsung menemui keluarga korban,” ujarnya.
Pernyataan Supratman yang bergetar menyebut, “Saya pertaruhkan nyawaku demi Makassar. Saya tidak rela Makassar ini hancur,” bagi KNPI justru dianggap retorika belaka. Mereka menegaskan, Makassar membutuhkan pemimpin yang hadir di tengah rakyat pada saat genting, bukan hanya muncul dengan kata-kata heroik setelah tragedi.**(Red)