MUDANEWS.COM, Medan – Proses seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Medan kembali menjadi sorotan. Pasalnya, nama Agha Novrian telah santer disebut-sebut sebagai calon Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Medan, meskipun tahapan seleksi belum diumumkan secara resmi ke publik.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan masyarakat, terutama kalangan aktivis mahasiswa dan pemuda. Salah satunya datang dari Forum Pemuda Mahasiswa Sumatera Utara (FPM-SU) yang menilai bahwa kebocoran informasi tersebut menunjukkan lemahnya integritas proses seleksi di internal Pemko Medan.
“Kami mempertanyakan etika dan transparansi seleksi jabatan ini. Jika nama calon sudah bocor ke publik sebelum hasil resmi diumumkan, maka bisa timbul dugaan kuat adanya pengaturan atau intervensi dalam proses,” tegas Ilham Panggabean, Koordinator FPM-SU, Kamis (8/8/2025).
Menurut Ilham, jabatan Kepala Bapenda sangat strategis karena berkaitan langsung dengan pengelolaan pendapatan asli daerah. Oleh karena itu, proses seleksi harus benar-benar dilakukan secara objektif dan terbuka.
“Jangan sampai jabatan sepenting ini justru diisi oleh orang yang terpilih bukan karena kompetensi, melainkan karena kedekatan atau loyalitas personal,” tambahnya.
FPM-SU juga mendorong Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) untuk turun tangan menelusuri dugaan pelanggaran etika dalam proses seleksi tersebut. Mereka menilai kebocoran informasi ini mencederai prinsip meritokrasi dalam birokrasi.
“Kami mendesak Wali Kota Medan agar bersikap tegas dan menjamin proses seleksi berjalan jujur, transparan, dan profesional. Jangan biarkan publik kehilangan kepercayaan terhadap sistem birokrasi hanya karena kepentingan kelompok tertentu,” tutup Ilham.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak Pemko Medan terkait isu bocornya nama Agha Novrian dalam seleksi Kepala Bapenda.