Penulis: Nurul Azizah
Mudanews.com OPINI – Di tengah reuni ala Jokowi dan para pengikutnya, Sabtu 26/7/2025, ada temen reuni yang lagi viral. Bapak berkaos biru saat diwawancarai oleh salah satu awak media. Ketika pewawancara bertanya, “Bapak satu angkatan dengan pak Jokowi?”
Bapak tersebut menjawab : “ya satu angkatan, masuknya bareng tahun 1980”.
Ketika dikejar dengan pertanyaan “dulu jurusan nya apa?” Dia menjawab, “Dulu tidak ada jurusan, saya Fakultas kehutanan, cuma skripsi saya dibidang ekonomi manajemen, jadi tidak ada jurusan di Fakultas kehutanan. “Jadi tidak ada jurusan saat itu, skripsinya ambil apa? Kuliahnya bobot apa? Fakultas Kehutanan itu ada ekonomi manajemen, teknologi hasil hutan”, jelas bapak berkaos biru.
Ketika didesak dengan pertanyaan, “adakah jurusan teknologi kayu ada ndak pak?” Teman reuni Jokowi ini kebingungan untuk menjawab, dia asal saja menjawab “setahu saya teknologi hasil hutan, cuma saya tidak tahu, itu kan kampus ya.”
Bapak lulus tahun berapa? Dengan mata kelonjotan teman Jokowi menjawab, “Saya lulus 1987 wisudanya bulan Februari.”
“Teman satu angkatan dengan pak Jokowi, ya teman satu angkatan, tetapi pak Jokowi lebih pintar dari saya.”
Ketika video hasil wawancara itu dishare di media sosial yang kebetulan muncul di Tik Tok @indray54 maka meledaklah video tersebut. Banyak yang memposting ulang wawancara temen reuni Jokowi tersebut.
Menurut penulis, bapak berkaos biru itu tidak pernah kuliah di Universitas Gajah Mada (UGM). Masak ada jurusan ekonomi manajemen di Fakultas Kehutanan. Ngawur banget, ini pertanda temannya Jokowi yang diajak reuni itu asal nyomot kepada siapa saja yang mau diajak reuni ala Jokowi.
Dengan pengakuan bapak ini jelas, semua yang dilakukan Jokowi dan temannya untuk mengadakan reuni alumni UGM tahun masuk 1980 dan lulus 1985 adalah abal-abal saja. Lihat dari wajah bapak tersebut jelas, dia tidak pernah kuliah di UGM. Dari cara menjawab sudah kelihatan sekali ngawurnya. Asal bicara, seolah-olah yang dia sampaikan itu benar adanya, tapi nyatanya tanpa dasar dan terkesan awut-awutan. Malah jadi bulan-bulanan netizen 62 untuk menertawakan jawaban dari bapak tersebut. Akhirnya dari pengakuan bapak tersebut, langsung boom meledak, bahwa di Fakultas Kehutanan UGM ada jurusan ekonomi manajemen dan hasil hutan. Wes ngawur banget.
Dari video tersebut, netizen semangat sekali untuk mencari identitas temen reuni dari Jokowi. Tidak ada satu hari, siapa sih bapak yang mengaku membuat skripsi ekonomi manajemen Fakultas Kehutanan UGM masuk tahun 1980 dan lulus tahun 1987. Akun medsos bernama Bpk ONE menulis “ini namanya Wakidi bukan Mulyono, ini orang calo bus terminal Tirtonadi, rumahnya sekitar belakang pasar kembang Solo.
Di akun X Dokter Tifa tertulis, Wakidi, calo terminal bus Tirtonadi Solo. Pantesan saya kok ragu ya, ada alumni UGM seperti ini, masa insinyur beli gigi palsu saja tidak bisa.
Di akun X MasBro : “ada yang bilang, kakek ini namanya Wakidi, calo bus terminal Tirtonadi. Di terminal nyari jurusan Pasar Pramuka ya kek.
Hancur reputasi UGM kalau ada calo bus terminal Tirtonadi Solo mengaku pernah kuliah satu angkatan dengan Jokowi. Cuma Jokowi jurusan teknologi kayu dan pak Wakidi kuliah di jurusan ekonomi manajemen pada Fakultas yang sama yaitu Fakultas Kehutanan.
Wes wes angel-angel, sampai kapan Jokowi dan temen-temen reuninya terus ngibul membohongi rakyat. Kalau memang Jokowi kuliah di UGM tunjukkan saja ijazahnya yang asli, beres. Rakyat Indonesia tidak akan bertanya-tanya, mana ijazahmu pak Jokowi.
Ditanya mana ijazahmu malah ngeles terus, menyewa pengacara, meminta dukungan ke Bareskrim Polri dan menyewa orang-orang yang mau diajak acara reunian.
Hancur reputasi mantan Presiden Jokowi, gara-gara salah cari orang untuk membuat acara reuni UGM. Seharusnya ya cari yang sepadan, dan mampu menjawab pertanyaan netizen 62 yang super julit. Malah ketemu para calo bus terminal Tirtonadi yang sudah kakek-kakek, ompong dan tidak punya pengalaman sama sekali di dunia kampus, apalagi kampus sekelas UGM.
Nama UGM sudah banyak diplesetkan tidak sesuai dengan singkatan yang sebenarnya. UGM menjadi Universitas Geng Mulyono, Universitas Gangguan Mental, Universitas Got Mampet, dan masih banyak lagi. Akibat kejadian ini seharusnya orang-orang yang mengadakan reuni alumni 1980 lulus 1985 ala Jokowi dipanggil pihak rektorat UGM.
Kalau UGM sampai membiarkan orang lain yang bukan alumni mengaku alumni, tunggu saja kehancuran kampus UGM. Sekarang saja setelah mencuat kasus ijazah palsu Jokowi yang melibatkan UGM terkuak, UGM jatuh di mata masyarakat. Kampus yang melegenda di Jogjakarta sekarang banyak diolok-olok masyarakat.
Seharusnya pihak rektorat UGM Yogyakarta mengklarifikasi apakah Jokowi benar-benar kuliah di UGM. Kalau benar kuliah masak berteman dengan pak Wakidi yang pekerjaannya sehari-hari sebagai calo bus terminal Tirtonadi. Kita tidak memandang siapa pak Wakidi, tapi lebih kepada apa yang diucapkan pak Wakidi kepada awak media. Masak ada jurusan ekonomi manajemen di Fakultas Kehutanan.
Padahal menurut Prof Dr. Ir. Mohammad Naiem, M.Agr.Sc menegaskan Fakultas Kehutanan UGM ada penjurusan tetapi tidak ada jurusan teknologi kayu.
Kalau jurusan ekonomi manajemen di Fakultas Kehutanan UGM ada ndak Prof?
Nurul Azizah penulis buku Muslimat NU Militan Untuk NKRI.