Mudanews.com – Parepare – Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Sulawesi Selatan memberikan dukungan bantuan hukum untuk pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Parepare, H Tasming Hamid dan H Hermanto disingkat TSM MO melalui penandatangan nota kesepakatan yang berlangsung di Hotel Pare Beach, minggu 6 oktober 2024.
Penandatanganan dilakukan antara Kepala Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHR) PDI Perjuangan Sulawesi Selatan, Andi Walinga dengan Tasming Hamid dan H Tasmin Hermanto yang disaksikan Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sulawesi Selatan Rahmat Muhayang, Ketua DPC PDI Perjuangan Mustafa Andi Mappangara, Sekretaris Andi Asrul, Bendahara Apriyani Djamaluddin dan Wakil Ketua Satriya.
Menurut Kepala BBHR PDI Perjuangan Sulawesi Selatan, Andi Walinga melalui keterangan persnya mengatakan bahwa Bantuan hukum merupakan instruksi partai yang diperuntukkan bagi pasangan calon (paslon) usungan PDI Perjuangan, salah satunya pasangan TSM MO untuk Pilwali Kota Parepare pada 27 november 2024.
“Jadi telah dilakukan bentuk komitmen dan kesepahaman bersama antara BBHR dengan paslon TSM MO untuk Pilwali Kota Parepare hal ini sesuai instruksi partai agar BBHR melakukan pendampingan hukum terhadap paslon usungan PDI Perjuangan”, paparnya.
Lebih lanjut Andi Walinga menambahkan, tidak hanya pada pilkada serentak tahun ini namun juga telah dilakukan pada Pilwali Kota Parepare tahun 2018 silam ketika itu mendukung pasangan Taufan Pawe dan Pangerang Rahim saat itu didukung 5 partai politik (parpol) diantaranya Golkar, PAN, Demokrat, PDI Perjuangan dan Gerindra.
“Pilwalkot Parepare 2018 silam, BBHR juga turut memberikan bantuan hukum pada paslon Taufan Pawe dan Pangerang Rahim dimana saat itu didukung 5 parpol yaitu Golkar, PAN, Demokrat, PDI Perjuangan dan Gerindra”, jelasnya.
Andi Walinga mengisahkan, Pilwali Kota Parepare 2018 silam Taufan Pawe dan Pangerang Rahim telah diputuskan KPU Parepare melanggar UU Nomor 10 tahun 2016 pasal 71 ayat 3, junto Peraturan KPU (PKPU) nomor 3 tahun 2017 pasal 89 ayatt 2, diduga terkait pelanggaran pembagian beras rastra dan dugaan mutasi 6 bulan sebelum masa pencalonan pilkada serentak, BBHR konsisten melakukan upaya hukum prapradilan dan berhasil menganulir putusan KPU Parepare.
“BBHR konsisten melakukan upaya hukum prapradilan saat Taufan Pawe dan Pangerang didiskuafikasi KPU Parepare sebab dinilai terbukti melanggar UU Nomor 10 tahun 2016 pasal 71 ayat 3, junto Peraturan KPU (PKPU) nomor 3 tahun 2017 pasal 89 ayatt 2, diduga terkait pelanggaran pembagian beras rastra dan dugaan mutasi 6 bulan, Walhasil Taufan Pawe dan Pangerang Rahim menangkan prapradilan tersebut dan batal didiskualifikasi”, ungkapnya.
Upaya hukum ini tidaklah mudah, kata dia, meski BBHR menangkan prapradilan terhadap putusan KPU Kota Parepare kala itu tentunya kisah yang penuh haru dan dramatis ini juga penuh pengorbanan.
“Meski BBHR menangkan prapradilan terhadap putusan KPU Parepare tahun 2018 silam, juga ada pengorbanan diselimuti kisah politik penuh haru dan dramatis”, pungkasnya.(*)