Risma dan Para Pecundang

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Hadirnya Risma sebagai Mensos pas banget sesuai naluri dan gesturnya. Begitu di lantik besoknya dia belusukan, bak petir di siang bolong, Anis yang lagi di peraduan singgahsana Covid-19 langsung siuman.

Dari sana langsung meluncur mulut hancur para pelacur yang sok ngatur.

Adalah partai Demokrat, partai yang sedang sekarat dan sok bermartabat ini komennya seolah Risma masih terus kelas walikota. Mereka lupa Risma adalah walikota terbaik Indonesia yang pernah pidato di PBB, dan Turki sebagai pembicara. Ini kelas walikota ya tapi mendunia.

Demokrat ini partai kebesaran bacot. Dibesarkan dengan cara siluman dan kemudahan dengan dana triliunan yang sumbernya gak jelas, makanya prestasinya juga gak jelas.

Mereka gak sadar apa yang sudah mereka buat. Dulu ketumnya presiden, terus nyinden, setelahnya hanya preseden. Sekarang ketumnya anak sang mantan, yang maksa jenggotan. Bertarung di Jakarta saja gak kuat mau sok gaya nyapres.

Ngomentari Risma, harusnya mereka berkaca pada laut lepas, apakah bayangan karang, atau sampah pelastik yang muncul di air bening. Jadi tau dirilah dikit kalau mau komen prestasi orang yang memang berprestasi.

Berikutnya sang bacot lama FH yang memang dari dulu hanya punya nyali bernyanyi tanpa ada karya nyata. Dia ngajari Risma, gak level kang, anda itu pecundang.

Gini ya, Risma gebrak Jakarta dengan blusukan itu sok terapi. Selain mempermalukan WAN Abud, Risma juga kasi warning untuk daerah lain, karena dia pasti datang.

Kalian ngaku tinggal di ibu kota dan jadi pejabat, sok terhormat, gak taunya bantaran kali dan kolong jembatan di isi saudara sebangsa dan sekemanusiaan dengan hidup beratap langit kemul plastik. Sementara kalian perutnya saja yang buncit dari hasil ngentit.

Kita tau kok, para partai yang ada kan pada keder dgn PDIP, jagoannya banyak yang nonjol dan mengancam para group kepingin nyapres, mereka stress. Ada Ganjar, ada Risma, yang muda ada Gibran, ada Bobby, lha Demokrat cuma maksa AHY, lebay pula gayanya. Gak cukup Olie boss.

Saran saya, kalian belajarlah kepada orang yang bisa kerja, bukan mencerca tapi tak berkaca.

Oleh : Iyyas Subiakto

- Advertisement -

Berita Terkini